YDBA Hadir di GIIAS 2024, Komitmen Tingkatkan TKDN Melalui UMKM

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) menampilkan kontribusinya di industri otomotif nasional, dengan menunjukkan replika kendaraan roda 4 yang didukung oleh 67 komponen yang diproduksi oleh 27 UMKM binaan YDBA. Dari 67 komponen tersebut, terdapat 6 komponen yang mendukung kendaraan listrik, di industi kendaraan roda dua.

YDBA kembali hadir di Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang merupakan pameran otomotif terbesar di Indonesia. Dalam pameran yang berlangsung pada 18 – 28 Juli 2024 ini. Astra menunjukkan kontribusinya terhadap UMKM Indonesia dengan menampilkan berbagai produk UMKM mulai dari industri manufaktur, kerajinan & kuliner, pertanian hingga program pembinaan untuk UMKM bengkel roda empat.

Menurut Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo , YDBA mendukung kebijakan pemerintah dalam peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) industri besar yang melibatkan UMKM. Astra melalui YDBA  mendorong UMKM untuk masuk dalam rantai pasok industri otomotif, perkebunan, elektronik, alat kesehatan, hotel, restoran dan kafe (Horeka) serta material konstruksi.

YDBA menampilkan kontribusinya di industri otomotif nasional, dengan menunjukkan replika kendaraan roda 4 yang didukung oleh 67 komponen yang diproduksi oleh 27 UMKM binaan YDBA. Dari 67 komponen tersebut, terdapat 6 komponen yang mendukung kendaraan listrik. Di industi kendaraan roda-2.  “Astra melalui YDBA menampilkan 30 komponen yang diproduksi oleh 20 UMKM binaan YDBA. Komponen yang berhasil masuk ke dalam rantai pasok kendaraan roda-2 tersebut merupakan hasil dari kolaborasi YDBA bersama PT Astra Honda Motor (PT AHM), Kementerian Perindustrian RI dan KADIN Indonesia,” kata Rahmat, dlam rilisnya yang dikirim ke peakubisnis.com, pada 20/7

Lebih lanjut ditambahkan,  YDBA  menampilkan beberapa produk yang dihasilkan UMKM manufaktur, antara lain produk alat kesehatan, seperti trolley USG yang diproduksi UMKM di Tarikolot Bogor dan dipasok ke PT Astra Komponen Indonesia, produk mobile suction pump yang dipasok ke industri alat kesehatan di Indonesia, kapak yang diproduksi UMKM Klaten dan dipasok ke PT Astra Agro Lestari, wire condesor yang dikembangkan UMKM di Solo dan dipasok ke industri elektronik di Indonesia, mesin roasting coffee yang diproduksi UMKM di Solo dan dipasok ke industri Horeka,

Pengunjung GIIAS di booth YDBA/foto: doc. YDBA

YDBA turut menunjukkan pembinaan yang dilakukannya kepada UMKM bengkel roda empat. Tujuan dari pembinaan tersebut, kata Rahmat,  untuk menciptakan bengkel umum yang profesional dan berstandar. “Astra melalui YDBA mendorong UMKM bengkel untuk menjalankan standar pelayanan bengkel, mulai dari maintenances reminder & appointment activities, penerimaan unit yang akan di-service, perbaikan, penyerahan serta post service & follow up,” tandasnya

Dalam pembinaan UMKM bengkel roda empat,  YDBA menggandeng berbagai partner untuk bersama-sama menjadikan UMKM naik kelas dan mandiri. Beberapa di antaranya, seperti PT Astra Otoparts Tbk yang mendukung penyediaan sparepart yang original, PT Astra Daihatsu Motor sebagai expert dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia serta PT Denso Indonesia sebagai expert untuk mendukung peningkatan kompetensi UMKM dan partner dalam perluasan pasar melalui Bengkel Mitra Isuzu dan Denso Partner Shop.

Saat ini, UMKM Bengkel yang dibina Astra melalui YDBA tersebar di beberapa daerah dan tergabung dalam komunitas, yaitu Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA). HBBA sendiri tersebar di beberapa wilayah, antara lain HBBA Jabodetabek, HBBA Jawa Timur & Bali, HBBA Yogyakarta dan HBBA Banyumas Raya.

Dalam pameran GIIAS kali ini, Astra melalui YDBA menghadirkan produk dari komunitas UMKM Kuliner, yaitu Koperasi Mamere, Poklahsar (Kelompok Olahan dan Pemasaran) Jaya Bersama dan Koperasi OKUSA (Olahan Kuliner Sangatta). Di industri kerajinan, Astra melalui YDBA juga menghadirkan berbagai produk UMKM, mulai dari aksesoris hingga fashion. Di bidang pertanian, Astra melalui YDBA menampilkan produk turunan hasil budidaya petani, antara lain serbuk jahe merah dari Lebak Banten, produk roll on dan aromaterapi dari petani serai wangi di Bantul dan Lebak, serta produk mete dan vanili yang dihasilkan petani di Manggarai Barat, NTT.

Rahmat menambahkan,  komitmen Astra melalui YDBA dalam pembinaan UMKM di Indonesia, dilakukan dengan adanya pendampingan yang intens, sehingga mampu mendorong UMKM naik kelas dan mandiri. Tahun ini Astra melalui YDBA tengah melakukan pembinaan kepada 1.328 UMKM aktif. Dalam proses pembinaannya, YDBA menekankan dan mendorong UMKM untuk memiliki mentalitas yang baik dan mampu menciptakan nilai tambah atau value added dalam bisnisnya.

Sebagai apresiasi dan dukungan jajaran pimpinan Astra, turut hadir berkunjung ke booth YDBA di Pre function Hall 1 ICE BSD, yaitu Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro, Direktur Astra Gita Tiffani Boer, Suparno Djasmin, Hamdani Dzulkarnaen, Henry Tanoto, Gidion Hasan, Thomas Wijaya, Frans Kesuma serta Komisaris Utama Astra Prijono Sugiarto.

Untuk memberikan inspirasi kepada para pengunjung di Booth YDBA,  menghadirkan para UMKM melalui talkshow #UMKMSiapBeraksi dengan berbagai tema dan menghadirkan UMKM secara langsung. Bagi para pengunjung yang hadir di GIIAS dan penasaran dengan produk UMKM binaan.

YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan.

YDBA didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980/foto: doc. YDBA

YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, kerajinan & kuliner serta pertanian. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.

Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 16 cabang YDBA yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kelima belas cabang tersebut tersebar di Cakung, Jakarta Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; Bantul, DIY; Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah; Citeureup dan Puncak Dua, Jawa Barat; Lebak, Banten; Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur, Manggarai Barat & Manggarai Timur NTT, Barito Utama Kalimantan Tengah dan Tanjung Kalimantan Selatan. YDBA juga memiliki 2 project pembinaan UMKM di wilayah Bandung dan Cikuya Tangerang. Hingga Desember 2023, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 13.082 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 74.146 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.[] Siti Ruslina