Beanbagjkt Tumbuh dari Sistem Sewa Hingga Mampu Menjual
Masuk di waktu yang tepat mengikuti tren yang berkembang. Sistem sewa adalah pilihan Beanbagjkt diawal usaha. Namun tren kebutuhan konsumen berubah kala pandemic melanda . Pertumbuhan omzet sewa menurun hingga 90%, namun omzet penjualan naik hingga 60%. Bagaimana kisah Nuke Wulandari dan Fariz Camaru membangun usaha sofa bean bag?
Apa Anda tahu Sofa bean bag ? Sofa tanpa rangka seperti bantal raksasa dengan beragam bentuknya yang unik. Kalau kita duduk di atasnya, kursi sofa yang menggunakan bahan material biji Styrofoam ini secara fleksibel akan mengikuti lekuk tubuh kita dan membuat duduk lebih rileks.
Sofa bean bag dirancang dan diproduksi pertama kali di Italia oleh perusahaan Zanotta pada 1969 hingga akhirnya populer di Amerika dan menyusul beberapa negara lain di dunia. Trennya mulai dikenal masyarakat Indonesia di kisaran tahun 2009-2010.
Salah satu pengusaha muda yang terjun ke usaha pembuatan bean bag adalah Nuke Wulandari. Tak sengaja Nuke terjun ke bisnis penjualan sofa bean bag. Saat itu ia dan calon suami ada kebutuhan mencari uang tambahan untuk biaya pernikahan. Kala itu ia dan Fariz Camaru, calon suaminya , terinspirasi melihat produk kursi sofa dengan bentuknya yang unik di Bali. Iseng-iseng ia potret dari laman website produsen sofa bean bag impor. Kemudian hasil jepretannya ia posting di Instagram (IG) . Ada sekitar 3 foto ia pajang dan saat itu baru ada sekitar 2 sampai 3 pemain di kategori sofa bean bag di Indonesia, salah satunya dari Jakarta.
Sekitar seminggu produk terpasang di socmed, ia mendapat telepon dari Sampoerna Foundation yang tertarik dengan produk bean bag yang ia pajang di IG. Gayung bersambut, melalui proses pitching dan akhirnya klien pertamanya ini membeli sebanyak 384 pieces bean bag ukuran L , yang dijual dengan harga Rp500-an ribu/pieces, setengah dari harga pasar waktu itu.
Bermodal Rp2 juta, ia ‘meminang’ adik iparnya yang memiliki keterampilan menjahit. “Kami betul-betul masih meraba-raba, dari mulai mencari bahan pun juga masih meraba. Waktu itu kami cari cara pembuatannya tapi belum ada juga di YouTube. Sudah ada promo brand dari luar tapi tidak ada tutorial cara membuatnya. Sudah seperti tebak-tebakan buah manggis,”kenang Nuke menceritakan milestone pembentukan usaha bean bag nya di akhir tahun 2015 seraya menambahkan, “Yang penting jahitan dan bahannya bagus. Tidak ada persiapan, hanya pasang foto produk, kemudian orang minat,”.
Awalnya Nuke survey ke Bali karena dari sana tren bean bag muncul di Tanah Air. Setelah ditelusuri ternyata di Bali hanya bisa membeli cover saja dan harus dijahit sendiri. Nuke berupaya mencari unique selling point dari produknya yang diberi nama Beanbagjkt. “Kami mencari nama yang mudah diingat dan bisa masuk SEO,” tuturnya seraya menyebutkan dari sisi awareness dengan membentuk logo seperti simbol Tao Taiji Yin-Yang namun memiliki kombinasi warna orange dan biru muda, bukan hitam putih seperti simbol Tao Taiji, membuat logo Beanbagjkt mudah dikenali.
Mengusung motto Comfy and Relax, Beanbagjkt diposisikan sebagai produsen dan penyedia jasa sewa bean bag terbesar dengan harga murah dan memiliki lebih dari 10 model bean bag yang berbeda serta bahan dan warna yang dapat disesuaikan dengan ruangan.
Diakui Nuke, saat memulai usaha produksi sofa bean bag, ia masih bekerja sebagai karyawan. Dia harus bisa memenej waktu agar dapat menjalani dua perannya sebagai karyawan sekaligus sebagai pegiat UMKM. Tapi selang satu dua bulan akhirnya ia dan suami memutuskan berhenti jadi karyawan dan memilih membangun usaha sendiri. “Sekarang kami lepas semuanya fokus menjalani usaha ini,”ujar Nuke yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan Binus University di bidang kemahasiswaan, sementara suaminya, Fariz sebelumnya bekerja di Binus TV.
Diakui Sarjana Komunikasi ini, ia dan suami melihat potensi besar di industri kursi sofa jenis ini. Selain melihat tren yang berkembang, kebetulan keduanya memiliki jaringan pertemanan yang luas khususnya dengan orang-orang yang berkecimpung di bidang event organizer dan wedding organizer. “Mereka banyak yang tertarik dan memberi saran, kenapa tidak disewakan? ,”kata Nuke meniru ucapan seorang temannya.
Tak pelak, di awal usahanya Beanbagjkt hanya disewakan dengan harga sewa Rp79 ribu per piece. Nuke cukup yakin di tahun 2015 orang belum begitu ‘aware’ tentang kursi sofa bean bag.
Tren bean bag mulai berkembang di tahun 2015. Kendati demikian pasar masih susah juga karena belum banyak yang tahu apa itu bean bag. “Bahkan sampai sekarang banyak juga yang belum tahu namanya bean bag,”tutur Nuke.
Menurutnya dulu marketplace seperti Tokopedia suka menyewa sofa bean bag nya. Di tahun 2016 Beanbagjkt lebih memilih sistem sewa . Namun perlahan bergerak paralel, Nuke mulai menjual produk bean bag tapi dengan sistem pre order (PO). “Ada yang order, kita baru bikin,”tukasnya.
Di tahun 2016 itu ia bisa menyewakan sofa setiap bulannya sekitar 150-300 pieces dari dua varian, model triangle dan square .
Perlu diketahui, awalnya produksi dilakukan di tempat kost nya semasa ia bekerja di Jakarta Barat. Hingga akhirnya bisa sewa rumah kecil dan mulai ada pegawai untuk membantu bersih-bersih. Waktu itu ia menempati rumah di daerah Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Soal pertumbuhan penjualannya, Nuke memaparkan, pertumbuhan penjualan 2016 hingga 2019 sebelum pandemic memang terus melaju. Bahkan penyewaanpun sudah sampai ke Istana Negara. Juga sampai ke beberapa kementerian seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Peridustrian dan lain-lain. Sedangkan untuk penjualan sudah meng-cover pasar seluruh Indonesia. Brand awareness sudah diterima bagus. Bahkan ada pelanggan dari NTT yang langsung mencari pabrik Beanbagjkt.
Saat ini Nuke aktif dalam komunitas UMKM Kemenkop UKM. “Kami daftar dan email. Tapi tau-tau kita diajak ikut pameran di basement Sarinah tahun 2022 kemarin dan itu free…,”cerita Nuke yang mengaku lumayan mendapat banyak pelanggan baru dari kalangan BUMN ketika diberi kesempatan ikut pameran di Sarinah. Tak sedikit orang BUMN yang membeli dalam skala besar.
Pertumbuhan penjualan sebelum pandemic, dari sisi volume penjualan baru sampai 400 pieces per bulan dengan nilai penjualan rata-rata Rp100 – 300 juta per bulan. Menurut Nuke, milestone penjualan terbaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ada di kisaran tahun 2019.
Dan secara tak sengaja bisnisnya mengarah ke model business to business (B2B) dengan kontribusi sekitar 70% dan selebihnya 30% B2C (business to customer-pen) lewat jalur IG, marketplace dan offline nya dapat mendatangi showroom Beanbagjkt di Tangerang. “Biasanya mereka akan cari di Instagram lalu lanjut tanya via WA lalu langsung ke marketplace,”jelasnya.
Sedangkan di modern market saat ini produk beanbagjkt bisa ditemuikan di beberapa gerai TransMart seperti TSM Cibubur, TSM Bintaro, TSM Buaran Bekasi dan sebagainya. Selain IG, pelanggan juga dapat melihat produknya melalui website.
Selain itu, produknya bisa juga ditemui di toko furniture Vintage dan Interio Home Furnishing Bandung. Mendatang Beanbagjkt sedang menyiapkan desain ciri Indonesia seperti motif batik. “Yang jelas menggunakan bahan taslan. Kami juga sempat bikin motif tenun,”ungkap Nuke .
Waktu pandemic omzet penjualan Beanbagjkt cukup laris manis. Dalam waktu 1 tahun, penjualan naik fantastis. Sistem sewa memang pilihan Beanbagjkt diawal usaha. Namun tren kebutuhan konsumen berubah kala pandemic melanda . Pertumbuhan omzet sewa menurun hingga 90%, namun omzet penjualan naik hingga 60%.
Beanbagjkt juga pernah ekspor ke Singapura dengan jumlah 50 pieces. “Tetapi memang karena harga ongkir yang cukup mahal jadi belum ada jalan tengah untuk melanjutkan,”terang ibu dua anak ini.
Adapun jumlah SKU -stock keeping unit–yang dimiliki cukup banyak dan terdiri dari beberapa kategori seperti triangle, oval dan square. Untuk kategori triangle jumlah itemnya bisa belasan. Namun rata-rata awalnya ditawarkan dengan sistem sewa lewat saluran distribusi B2B. Namun karena pandemic, sistem sewa menjadi tidak efektif karena saat itu diberlakukan lockdown. Perilaku konsumen pun berubah. Yang awalnya menggunakan sistem sewa, berubah ingin memiliki dengan membeli. Karena di masa pandemi semua orang bekerja di rumah. Ada suatu kebutuhan yang konsumen akhirnya orang mau membeli sofa bean bag. Alhasil dengan menggunakan sistem jual, usaha Nuke tumbuh 60% dari rata-rata omzet penyewaan sebelum masa pandemi. “Posisi Beanbagjkt diantara kompetitor bisa dibilang kita memiliki kelebihan dari segi produk sampai after sales. Jadi kita mementingkan kualitas untuk mempertahankan trust customer,”papar UMKM yang masuk 100 Besar Wiraswasta Muda Mandiri 2022 ini.
Lebih lanjut ditambahkan, saat ini Beanbagjkt memiliki 10 karyawan yang bekerja di pabrik sofa bean bag seluas 35 meter persegi ini. “Kita mempekerjakan masyarakat yang rata-rata putus sekolah, ibu-ibu yang ingin tetap produktif sambil mengurus anak dan siswa-siswi SMK untuk meningkatkan skill dan value mereka,”jelas Peserta Sispreneur W20 2022 ini.
Adapun target penjualan tahun ini diharapkan bisa mencapai 500 pieces per bulan, sedangkan untuk segmen pasar sewa ditargetkan mencapai 3000 pieces per bulan.
Nuke berharap, mimpinya bisa memanfaatkan limbah bahan menjadi nilai ekonomis dan menggandeng pengrajin batik untuk bisa bersinergi bersama.[]Siti Ruslina