Pemerintah Jamin Ketersediaan Bapok Selama Ramadhan dan Lebaran

Jakarta, 14 Mei 2019, pelakubisnis.com – Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok (Bapok) selama bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri nanti. Keyakinan ini karena tingkat inflasi volatile food yang lebih terkendali. Dalam kurun dua tahun terakhir, perkembangan inflasi di bulan puasa dan hari raya Idul Fitri mengalami penurunan dan terjaga di level stabil.

Sementara kenaikan harga pada beberapa jenis komoditas pangan terjadi karena meningkatnya permintaan akan komoditas tersebut. “Biasanya memang terjadi peningkatan konsumsi sekitar 10-20%, baik itu telur, daging, cabai dan hampir di semua komoditas pangan lainnya. Tapi, kami akan terus menjaga ketersediaan stok,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud dalam acara FMB9 bertajuk “Pengendalian Bahan Pangan”, pada 13/5, di Jakarta.

Pemerintah bersama Bulog juga akan merancang pembangunan gudang-gudang di daerah yang surplus (misalnya beras). Demikian pula untuk daerah-daerah yang defisit, sehingga harga bisa dikendalikan di tingkat konsumen tanpa mengorbankan harga di tingkat produsen.

“Hal yang juga perlu diantisipasi betul adalah distribusi. Misalnya, ada sekitar 6-7 provinsi di Indonesia yang surplus beras. Itu harus dipikirkan soal gudang dan bagaimana mendistribusikan secara efisien ke daerah yang kekurangan,” terang Musdhalifah.

Produk olahan cabai dan bawang juga menjadi alternatif untuk menjaga dua komoditas ini bertahan dengan jangka waktu yang lebih panjang. “Misal dari cabai segar ke cabai bubuk atau bentuk olahan lainnya. Itu bisa menjadi rencana jangka panjang, karena musim hujan kita juga tidak menentu,” lanjut Musdhalifah.

Sementara Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menambahkan, Pemerintah juga telah menambah luas tanam cabai, bawang merah, dan jagung pada 3-4 bulan sebelum hari H Ramadan tiba.

“Itu adalah salah salah satu bentuk antisipasi dari naiknya permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran. Studi kami menunjukkan bahwa biasanya ada kenaikan di tiga hari sebelum masuk Ramadan, seminggu kemudian turun, lalu seminggu sebelum Idulfitri akan naik lagi,” kata Agung.

Sedangkan mengenai daging, telur, dan komoditas lainnya, Musdhalifah meyakinkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, serta Satgas Pangan untuk memastikan kestabilan harga.

“Kami akan terus membangun komunikasi yang terbuka, menyempurnakan data dan membangun sistem yang lebih baik, agar kita bisa tahu betul di mana lokasi yang benar-benar surplus, dan hal penting lainnya,” tegas Musdhalifah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih memastikan bahwa seluruh kebutuhan bahan pangan pokok di Ramadan dan Lebaran kali ini tersedia dengan baik.“Kami sebarkan tim ke seluruh provinsi, kabupaten, dan kota untuk meninjau langsung ke pasar, ke gudang Bulog, dan juga ke distributor. Sepanjang stok cukup, tidak akan ada harga yang naik. Kami juga berkolaborasi dengan Satgas Pangan untuk memastikan distribusi berjalan dengan baik,” papar Karyanto Suprih.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar pun menyampaikan komitmen dan keyakinannya, bersama pemerintah pihaknya akan menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga. Pasokan sembilan bahan pokok yang diawasi oleh Bulog tercatat masih mencukupi. “Itu termasuk tiga tugas utama Bulog. Kami semua akan terus menjaga pangan, khususnya dalam Ramadan dan Lebaran ini,” pungkas Bachtiar. [] idc/iqb