ITU Telecom World Budapest 2019, Indonesia Perkenalka Model Inklusi Digital

Budapest, 11 September 2019, pelakubisnis.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengonsolidasikan mitra strategis untuk berpartisipasi menjadikan Indonesia sebagai model dalam pembangunan konektivitas telekomunikasi berbasis ekosistem.  Ajakan itu menjadi perhatian seluruh peserta Forum ITU Telecom World 2019 yang diselenggarakan di Budapest, pada 9 – 12 September 2019.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Niken Widiastuti menyatakan,  pembangunan jaringan telekomunikasi di Indonesia ditargetkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital. “Kami meyakini pemerataan pembangunan sektor telekomunikasi harus didasarkan pada pendekatan ekosistem device, network, dan application (DNA) yang memastikan keseimbangan antara supply dan demand,” jelasnya dalam gelaran Hari Inklusi Indonesia di Budapest, Hungaria, pada 10/9 waktu setempat.

Dalam kegiatan di sela ITU Telecom World 2019 itu, Sekjen Niken memaparkan kembali capaian keberhasilan inklusi digital sesuai tema yang telah dicanangkan di ITU Telecom World Busan 2017 yaitu sharing economies, workforce digitalization, dan financial inclusion.

“Melalui inisiatif IDEA HUB, Indonesia menampilkan contoh sukses bagaimana melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha dapat mendorong tumbuhnya ekosistem yang menunjang ekonomi digital,” jelasnya.

Melalui pengembangan tersebut, kata Niken,  Indonesia mendapatkan panggung untuk menampilkan Hari Inklusi Indonesia. Selain itu, dapat memaparkan upaya Indonesia dalam menghadirkan pertumbuhan ekonomi digital secara cepat yang dapat meningkatkan kualitas SDM dan mencapai kesejahteraan yang adil dan inklusif.

“Beberapa percepatan pembangunan dilaksanakan sebagai bentuk dari afirmasi pemerintah terutama untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang tidak feasible dibangun oleh swasta. Palapa Ring dan Satelit Multifungsi adalah 2 contoh diantaranya, dimana Pemerintah dengan sungguh-sungguh berupaya menginklusikan bukan hanya masyarakat di wilayah terpencil, tetapi juga pemenuhan internet cepat untuk layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, agar dapat mengakses layanan broadband,” jelas Rosarita Niken  Widiastuti.

Lebih lanjut ditambahkan, membangun sumberdaya manusia agar lebih kompetitif. Melalui penyediaan infrastruktur diharapkan hal itu akan terwujud.  “Peningkatan kompetensi sumber daya manusia menjadi fokus utama pembangunan Kabinet Presiden Joko Widodo di periode kedua. Pemerintah sangat terbantu dengan kesigapan industri dalam menggelar dan mengoneksikan broadband di Indonesia,” jelasnya.

Bahkan lebih jauh dari itu, melalui konektivitas telekomunikasi, Pemerintah mendorong kemunculan start up digital yang dapat memanfaatkan jaringan internet cepat (broadband) agar dapat memberdayakan masyarakat.

“Demikian pula dengan kesiapan para pelaku usaha, terutama start-up yang segera menggunakan kapasitas broadband tersebut untuk pengembangan konten, aplikasi, maupun platform. Secara khusus, kami sangat menghargai rekan-rekan start-up yang sangat membantu mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat melalui aplikasi yang mereka bangun dan dapat diakses kapanpun dimanapun oleh masyarakat,” jelasnya.[] sp