Mentan Syahrul Dorong Petani Indonesia Gunakan Teknologi 4.0

Subang, 17 Desember 2019, pelakubisnis.com  – Teknologi 4.0 harus kita jalankan bagi anak-anak kita ke depan yang tidak mau bertani dengan cara berlumpur. Penggunaan teknologi diharapkan mampu menambah daya gedor Kabupaten Subang untuk terus meningkatkan produksi di tahun-tahun mendatang.

Demikian disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat Melaunching produk Inovasi Teknologi VUB Padi dan Alsintan 4.0, Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern, pada 16/12.

Syahrul mengunjungi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) di Jalan Raya Patok Besi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di sana, ia  melihat secara langsung deretan mesin-mesin canggih robot tanam seperti Traktor Aotonomos dan Mesin Drone penebar padi yang memiliki kapasitas 15 kilogram.

“Dengan teknologi saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi di Kabupaten Subang. Pakailah alat 4.0 yang ada ini dan pakailah benih hebat ini. Supaya apa, supaya kita bisa ekspor. Oleh karena itu, kita harus serius mengurus pertanian ini,” katanya.

Menurut Syahrul, sektor pertanian memiliki keunggulan yang strategis karena bisa merubah nasib banyak orang menjadi lebih baik. Sektor ini merupakan sektor yang bisa dioptimalkan menjadi lapangan pekerjaan dan bisnis besar-besaran.

“Pertanian itu bicara kepentingan rakyat dan bicara kehidupan orang-orang di sekitar kita. Menyayangi pertanian berarti kalian adalah pahlawan yang menyelamatkan bangsa dan negara. Oleh karenanya mengurus pertanian itu bukan hal yang kecil,” katanya.

Sementara Bupati Subang, Ruhimat berjanji akan mempertahankan Kabupaten Subang sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Karena itu, dia berharap para penyuluh, petani dan pihak lainya bersama-sama membangun gerakan pertanian modern untuk mendukung ketahanan pangan.

“Kehadiran pak menteri Insya Allah memberikan barokah untuk BBPadi dan pertanian di Subang. Saya optimis kehadiran bapak membawa barokah dan optimas kepada Subang untuk terus menjadi wilayah lumbung padi nasional,” tukasnya.

Untuk diketahui, pengelolaan padi yang dilakukan BBPadi sudah menggunakan mekanisasi dan teknologi berbasis Internet of Thing (loT), Cyber-physical System, dan Management Information System. Basis teknologi ini masuk pada mesin-mesin Drone, Robot Tanam, Traktor Perahu atau Boat tractor dan Traktor Roda Crawler Otomatis.

BBPadi juga telah menerapkan tknologi sheet pipe system untuk mengatur tata air sehingga berjalan efektif dalam mendukung peningkatan hasil gabah terutama pada musim kemarau. Adapun hasil produksi yang dihasilkan diantaranya  beras merah impara 24, beras jelateng, beras padjadjaran agriran, beras inpari 33, 42 gsr dan 32 hbd. Terakhir, mampu mengabaikan padi unggul Inpara 30 Ciherang sub 1 yang sudah diterapkan di 30 persen kabupaten.[] sp