4 Tips Sukses Pemasaran di Sosmed

 Di masa pandemi virus Corona atau Covid 19, terjadi perubahan dari high touch economic menjadi law touch economic. Perubahan itu menjadi peluang untuk memasarkan produk atau jasa melalui media sosial. Bagaimana tipsnya?

Tak sedikit ibu rumahtangga berakrobat menjadi enterpreneur ‘dadakan’ (Foto: Facebook)

Pandemi virus Corona atau Covid 19 membuat perekonomi terjun bebas. Sampai triwulan 1 2020, pertumbuhan ekonomi hanya tercatat sebesar 2,97%. Bahkan disinyalir tahun ini pertumbuhan ekonomi kita terus menurun menuju angka  negatif.

Tingkat pengangguran terus meningkat akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).  Angka PHK akibat  dampak dari pandemi Covid-19 telah mencapai 3,05 juta. Pemerintah memprediksikan angka kemiskinan paska pandemi Covid-19 akan meningkat ke 10 hingga 12% dari saat ini di angka 9,2%.`

Sementara kita pun tak tahu sampai kapan berakhirnya pandemi ini! Sepanjang vaksin dan obat penyembuhan Covid 19 secara “ces pleng” belum ditemukan, maka menjadi suatu keniscaya kita harus hidup berdampingan dengan Covid 19, tapi tetap produktif dan aman.

Hidup dalam budaya baru – dengan protokol kesehatan yang ketat — seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan menjadi suatu keniscayaan . Tak urung budaya baru itu pun mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengais rejeki.

Melatih menyusun konten semenarik mungkin di sosial media (Foto: Facebook)

Perubahan yang mendasar saat ini adalah go to virtual.  Di mana sebelum pandemi Covid-19 model bisnis  lebih condong ke high touch economic menjadi law touch economic. Dari physical economic menuju digital economicFenomena ini yang terjadi di masa pandemi. Entah sampai kapan kondisi demikian terus berlangsung?

Tapi yang jelas – untuk bisa tetap dapur rumah tangga terus “ngebul” – belakangan ini bermunculan entrepreneur-entrepreneur dadakan dengan memanfaatkan sosial media sebagai ajang menawarkan produk atau jasa. Emak-emak yang tadinya “duduk manis” di rumah, karena sebelum pandemi hidupnya terpenuhi dari  penghasilan  suami ketika bekerja,  tiba-tiba harus menerima realita suami kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Strategi ketok tular di medsos melahirkan banyak influencer (Foto: Facebook)

Tapi keran ekonomi tak boleh behenti! Kreativitas mengais rejeki dengan memanfaatkan sosial media menjadi tren. Kanal facebook, whatsapp, twitter dan apa pun medsos lainnya kini menjadi marketplace untuk menawarkan sejumlah dagangan. Itulah budaya baru dalam dunia entrepreneur  anak negeri.

Medsos tersebut kini dipenuh tawaran produk dan jasa. Dari mulai menawarkan menu makan harian, sayur-mayur, kue, sembako, bahkan sampai kursus membuat kue ditawarkan secara online via sosial media. Fenomena ini menjadi solusi mengais rejeki di tengah pandemi Covid 19.

Bahkan fenomena itu menjadi tren. Munculnya entrepreneur-entrepreneur baru di masa pandemi ini, bukan tidak mungkin akan sukses di kemudian hari.

Berikut beberapa tips pemasaran melalui online atau media sosial

  1. Konten yang Menarik

Mengemas konten dalam strategi pemasaran digital menjadi salah satu faktor penentu sukses tidaknya pemasaran yang anda lakukan. Media audio visual (video) menjadi instrumen yang dapat dimanfaatkan melalui media sosial. Pasalnya, pesan yang dikemas dalam bentuk video akan jauh lebih menarik dibandingkan dengan hanya menggunakan audio atau visual belaka.

Mulailah dengan membuat konsep promosi melalui audio visual. Pesan yang ini disampaikan disesuaikan dengan target pasar yang hendak dicapai. Bila produk atau jasa yang dipasarkan menyasar ke segmen remaja, misalnya, maka bahasa dan model yang digunakan disesuaikan dengan perilaku kaum remaja. Pesan yang disampaikan singkat dan mudah diingat.

  1. Menggunakan Influencer

Tokoh atau sosok yang populer dan memiliki banyak pengikut (followers) di media sosial  dapat kita manfaatkan untu menjadi Influencer  untuk produk atau jasa yang akan kita tawarkan. Figur-Figur tersebut biasanya berpengaruh besar di dalam komunitas atau orang-orang yang menggunakan media sosial. Para influencer ini bisa saja berasal dari berbagai bidang, usia dan keahlian yang berbeda-beda.

Kehadiran  influencer dalam memasarkan produk sangat efektif  meningkatkan  brand-awareness produk/jasa sekaligus penjualan. Supaya strategi marketing dengan jasa influencer tepat sasaran, maka pastikan influencer yang digunakan tepat dan relevan dengan produk atau jasa yang ingin dipasarkan.

  1. Bangun Komunitas

Bangunlah komunitas di media sosial. Komunitas bisa dibangun berdasarkan profesi yang sama atau berdasarkan hobby dan sebagainya. Setelah komunitas terbentuk, biasanya akan lebih mempunyai kedekatan, sehingga  loyalitas pun makin tinggi. Nah, kita bisa masuk dalam komunitas tersebut dan sekaligus memperkenalkan produk atau jasa yang ditawarkan. Kumpulan orang-orang yang suka, setia, dan tertarik dengan konten-kontenmu, maka  orang-orang bisa menjadi pelanggan, atau tanpa sadar melakukan word of mouth tentang produk-produkmu lho!

Misalnya  kamu sedang menjual kue. Kamu bisa membangun komunitas ibu-ibu rumah tangga yang suka atau hobby memasak kue. Kamu bisa sajikan resep-resep pembuatan kue. Secara tidak langsung menarik perhatian mereka hingga menjadi follower setiamu. Orang-orang yang gemar memasak dan membuat kue bisa diminta bantuan mereka untuk me-review kue buatanmu atau secara tidak langsung melakukan promosi terhadap akun sosial mediamu.

  1. Jaga Kepuasan Pelanggan

Setelah pelanggan membeli produk kita, bukan berarti  usaha selesai. Justru kita masuk babak baru! Menjaga kepuasan pelanggan bukan perkara mudah. Kita tetap harus memberikan pelayanan terbaik. Bila ada konsumen memberikan tanggapan, kritik dan saran harus direspon positif. Beri solusi terbaik agar tercipta hubungan yang harmonis antara kita  dan pelanggan.

Semoga tips tersebut dapat menginspirasi anda dalam menjaankan kegiatan marketing di sosial media. Selamat mencoba…![] Yuniman Taqwa/foto ilustrasi utama/ist