Ketika Bunga Tulip Bersemi di Turki

Diberlakukannya visa progresif bagi jamaah umrah, membuat para turis dalam negeri memilih wisata religi melakukan napak tilas perjalanan Nabi Muhammad SAW.  Musim Tulip pada bulan April di Turki menjadi pelengkap  wisata religi yang menarik perhatian.  

Sejumlah paket perjalanan wisata banyak ditawarkan oleh perusahaan Tour and Travel Umrah dan Haji yang mengemas paket liburan bersama keluarga menjalankan ibadah umrah sekaligus wisata religi.

Biasanya  perusahaan perjalanan wisata umrah dan haji juga menawarkan paket wisata sebelum atau sesudah menjalankan ibadah umrah. Sebut saja Paket Umrah Plus Stop Over  Turki atau sengaja melakukan perjalanan wisata religi langsung ke Turki.  Karena  pemerintah Arab Saudi sekarang membatasi keberangkatan calon jamaah umrah yang dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun sudah pernah berangkat umrah, maka mereka yang rindu beribadah umrah bisa memilih paket wisata religi ke situs-situs sejarah Islam di dunia tanpa mengurangi nilai ibadahnya.  Salah satu situs sejarah yang menarik perhatian adalah ke Turki.

Terlebih bila berkunjung di bulan April  untuk melihat Turky Tulip Festival yang memancing decak kagum, menatap “sejuta pesona” sekaligus membuka tabir masa silam.

Festival Bunga Tulip setiap tahun  diselenggarakan negara Turki di kisaran bulan April. Sebuah momen yang  sangat dinanti-nanti  traveller dari seluruh penjuru dunia.

Sebelumnya kita sempat ‘gagal paham’ bila mengingat asal bunga tulip di dunia ini yang sangat populer dan menjadi ikon negeri Kincir Angin, Belanda.  Karena ternyata,  Bunga Tulip dalam sejarah sebenarnya berasal  dari Turki.

Bunga tulip merupakan bunga nasional Turki. Motif-motif bunga tulip sudah sejak lama banyak dipakai dalam seni ornamen Turki dan Persia. Turki adalah yang pertama kali menanam bunga tulip ini di kebun Sultan Mehmed II yang berkuasa pada tahun 1451-1481.

Seperti dikutip dalam laman tourturki.com, bunga tulip pada mulanya merupakan bunga liar di daratan Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan stepa di Kazakhstan. Karena keindahan dan kecantikannya, bunga tulip kemudian mampu memikat Kerajaan Ottoman Turki, sehingga pada tahun 1080 mereka mulai membudidayakannya.

Kata ‘Tulip’ sendiri berasal dari kata‘Turban’. Dinamakan Turban karena bentuk bunga ini menyerupai turban (penutup kepala) yang kerap digunakan para pria Turki. Di Turki, bunga tulip dikenal dengan nama “Lale”, bahasa Persia untuk bunga lili, dan sangat dihormati pada masa Bizantium dan Ottoman hingga bisa ditemukan dalam puisi dan benda seni ribuan tahun lalu.

Kota Istanbul Turki menghadirkan pesona tulip yang lebih menawan lewat event tahunan, Istanbul Tulip Festival (Festival Bunga Tulip Istanbul Turki) yang diadakan setiap bulan April di Kota Metropolitan Istanbul.  Tulip mulai berbunga di awal April dan berlangsung sepanjang bulan hingga awal Mei. Dalam festival ini telah tertanam hampir 100 juta tulip untuk melambangkan datangnya musim semi.

Emigran Park, Istanbul (Foto: Cheria Holiday)

Festival bunga tulip ini biasanya diadakan di beberapa tempat seperti Emirgan Park yang menjadi tempat terbaik untuk menikmati keindahan pesona bunga tulip. Taman ini dalam sejarahnya merupakan bagian dari Istana Topkapi yang kemudian ditata oleh pemerintah kota dan dibuka untuk umum tahun 1012. Emirgan telah ada sejak masa Kerajaan Byzantium. Tapi, lebih dikenal dengan sebutan Hutan Siprus, dikarenakan taman tersebut dikelilingi pohon-pohon siprus.

Kemudian bunga tulip juga bisa ditemui di Hindiv Park, Taksim Square, Camlica Park, Goztepe Rose Garden, dan Gulhane Parak.

Tak dipungkiri, selain Festival Tulip dan naik balon udara di Cappadocia, serta napak tilas  perjalanan Nabi Muhammad SAW telah menjadikan Turki sebagai magnet yang mampu menyedot jutaan wisata mancanegara, termasuk dari Indonesia. Sebut saja Hippodrome! Sebuah pacuan kereta Bangsa Romawi Kuno yang dibangun pada 203 SM, oleh  kaisar Romawi bernama Septimus Severu. Kita juga bisa mengunjungi Blue Mosque. Masjid yang berhias keramik-keramik berwarna biru yang menutupi dinding dan kubahnya.   Tak kalah menarik adalah kunjungan ke Hagia Sophia yang dibangun kaisar Byzantine yaitu Constantinople.

Hagia Sophia menjadi landmark  Istanbul selain Blue Mosque. Hagia Sophia atau  kebijaksanaan suci, merupakan salah satu warisan penting dunia. Mencatat sejarah panjang peradaban  kaum Kristen dan Islam di masa lampau.    Hagia Sophia dalam sejarahnya  dihiasi emas, bertahtakan permata pada dinding gereja. Di dalamnya terdapat ratusan lukisan mozaik,  karya seni lain yang menakjubkan. Ada banyak situs-situs sejarah yang bisa kita kunjungi di Turki.[]Siti Ruslina/Foto: tourketurki.com