Konsep Multiverse Hadir di Antara Marvel dan Sony

Mungkinkah  tiga pemeran  super hero  Spider-Man bertemu dalam satu frame?  Kerjasama epik  melahirkan crossover multiverse.  Dan  penjualan tiket pre-sale filmnya  pun terbanyak sepanjang masa.

Film  ‘Spider-Man: No Way Home’  resmi rilis di tanah air pada  15 Desember 2021, sementara di negara asalnya, Amerika Serikat baru diputar 17 Desember 2021. Film ini merupakan film ketiga dari trilogy Spider-Man versi MCU (Marvel Cinematic Universe).’ No Way Home’ dikabarkan menjadi film terakhir dari Spider-Man Tom Holland. Tapi secara mengejutkan, Marvel Studios dan Sony Pictures melanjutkan Kerjasama mereka dan mengkonfirmasi bahwa Spider-Man Tom Holland akan menerima tiga film lagi setelah event di No Way Home.

Spider-Man: No Way Home bercerita tentang seorang bocah Bernama Peter Parker yang merupakan sosok Spider-Man sang pahlawan di New York, Amerika Serikat. Sesaat sebelum kematiannya, Mysterio yang merupakan villain di film sebelumnya mengungkapkan identitas asli Peter Parker sebagai Spider-Man dan memfitnahnya. Spider-Man difitnah sebagai orang yang membunuh Mysterio sehingga seluruh New York membenci si manusia laba-laba itu.

Setelah identitasnya terbongkar, kehidupan remaja Peter Parker hancur. Semua orang membencinya. Peter memutuskan untuk menemui Doctor Strange dan memohon agar seluruh dunia melupakan Peter Parker sebagai Spider-Man. Sayangnya mantra sihir Doctor Strange mengalami kegagalan dan justru malah mendatangkan orang-orang yang mengenal Peter Parker dari berbagai universe.

Hal ini menyebabkan villain-villain dari film Spider-Man versi Tobey Maguire dan Spider-Man versi Andrew Garfield berdatangan dan menyerang Peter. Tugas Peter di sini adalah untuk mengembalikan para villain ini ke universe mereka masing-masing serta merubah takdir mereka yang seharusnya telah mati terbunuh ketika berhadapan dengan Spider-Man.

Setelah membaca sinopsis serta menonton trailer dari film Spider-Man: No Way Home, para penggemar sangat amat mengharapkan akan kemunculan dari dua pemeran Spider-Man terdahulu Yakini Tobey Maguire dan Andrew Garfield.  Para fans   mulai mendiskusikan hal ini di internet. Banyak pro dan kontra tentang film ini. Tapi tentunya fans manapun pasti akan senang jika dua Spider-Man yang ikonik itu kembali muncul di layar lebar. Untuk mengetahui kebenarannya, pembaca bisa menonton Spider-Man: No Way Home di bioskop terdekat.

Kerjasama antara Marvel dan Sony terbilang cukup sukses karena pada hari pertama pre-sale ticket  Spider-Man: No Way Home meraih pendapatan sebesar US$ 35 Juta atau setara dengan Rp 490 milliar pada kurs Rp14 ribu. Hampir 3 juta tiket yang terjual di Amerika Serikat dan Kanada. Hal ini sangat berbanding jauh dengan dua film MCU sebelumnya seperti  Eternals dan Black Widow yang hanya terjual sebanyak 150.000 tiket dalam 24 jam. Alhasil, Spider-Man: No Way Home berhasil memecahkan rekor penjualan tiket Pre-sale terbanyak sepanjang masa dan menjadi salah satu film terbesar  terlaris di 2021 dan era pandemic COVID-19.

Konsep dari film ini sangat berbeda dibandingkan  film super-hero pada umumnya, yakni konsep multiverse. Hadirnya villain dari film Spider-Man lama merupakan salah satu pemasaran yang jitu agar orang tertarik menonton No Way Home terlebih mereka saling berdiskusi mengenai kehadiran Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Penonton berharap agar dua pemeran Spider-Man yang ikonik itu bisa bertarung bersama dengan Tom Holland.

Bagaimana Marvel Studios dan Sony bisa bekerjasama? Kita kilas balik ke tahun 1998 di mana Sony membeli lisensi tokoh Spider-Man dari Marvel Entertainment. Kala itu Sony membeli lisensi Spider-Man seharga  US$10 juta ditambah 5 persen dari pendapatan kotor setiap film Spider-Man. Pada 2002, Sony membuat film Spider-Man dengan Tobey Maguire sebagai pemeran utamanya dan Sam Raimi sebagai sutradara. Film ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 821 juta. Begitupun dengan sekuelnya yang juga berpenghasilan besar. Pembelian lisensi Spider-Man ini dinilai jauh menguntungkan Sony.

Spider-Man akhirnya kembali ke Marvel Studios pada 2016 di film Captain America: Civil War yang diperankan oleh Tom Holland. Hal ini membuat pemeran film The Amazing Spider-Man yaitu Andrew Garfield harus melepaskan kostum laba-labanya. Seharusnya, The Amazing Spider-Man mendapatkan total enam film. 

Namun karena film pertama dan kedua dianggap gagal sehingga produksi The Amazing Spider-Man 3 dibatalkan. Selain tidak laku dipasaran, The Amazing Spider-Man tidak melanjutkan produksinya kembali  karena ulah Presiden Marvel Studios,  Kevin Fiege.  Dimana Kevin Fiege jauh lebih tertarik untuk mengembangkan karakter Spider-Man di MCU ketimbang melanjutkan rencana Sony di The Amazing Spider-Man 3.

Setelah Civil War, Spider-Man Tom Holland memulai film trilogy-nya pada 2017,  bertajuk film Spider-Man: Homecoming. Film keduanya berlanjut di 2019 pada film Spider-Man: Far From Home. Sedihnya, setelah Far From Home tersirat kabar bahwa Kerjasama Sony dan Marvel Studios harus terputus sehingga Spider-Man harus keluar dari MCU dan menutup trilogy-nya di No Way Home.

Kabarnya, kerjasama Marvel Studios   dengan  Disney menjadi salah satu faktor dibalik putusnya kerjasama Marvel Studios dan Sony. Kerja sama Sony dan Disney sendiri telah berakhir, sehingga memungkinkan kalau Sony tidak ingin berhubungan dengan Disney. Tapi akhirnya Sony dan Marvel Studios Kembali menjalin Kerjasama lagi dan ingin  melanjutkan Spider-Man versi Tom Holland.

Bahkan mereka ingin menyatukan universe MCU dengan SPUMC (Sony Pictures of Marvel Characters). Sehingga, akan ada kemungkinan karakter Marvel di Sony seperti Venom versi Tom Hardy, dan Morbius bisa crossover dengan universe MCU. Sebenarnya ini sudah terealisasi di Spider-Man: No Way Home dengan memunculkan kembali villain dari film Spider-Man versi Tobey dan Andrew.

Reaksi penonton Spider-Man: No Way Home sangatlah beragam. Banyak fans yang bersedih bahkan menangis ketika selesai menonton No Way Home. Tapi, ada juga fans yang merasa sangat bahagia setelah keluar dari pintu bioskop. Banyak momen dimana seluruh penonton merasakan hype yang sangat tinggi dan merasa ekspektasi mereka terpenuhi sehingga mereka semua menjerit kegirangan dan memberikan tepuk tangan yang meriah.

Selain jalan cerita yang bagus, banyak unsur yang menjadi nilai plus dalam Spider-Man: No Way Home. Mulai dari sinematografinya yang indah hingga visual effect yang memanjakan mata. Kalau masalah Visual Effect, harusnya Marvel Studios tidak perlu  diragukan lagi. Judul-judul film seperti The Avengers: End Game, Eternals, dan Shang-Chi adalah bukti nyata dari hebatnya visual efek yang diberikan Marvel Studios.

Selain visual efek, berbagai aspek seperti komedi, romansa, dan aksi semuanya terasa sempurna. Seakan film ini bisa berdiri di tengah-tengah antara aspek-aspek tersebut. Semuanya terasa seimbang sehingga penonton bisa merasakan sedih dan tawa dalam film ini.

Spider-Man: No Way Home mendapatkan skor yang fantastis dalam situs review film Rotten Tomatoes. No Way Home berhasil mendapatkan “fresh” dengan total skor 94% dari 265 pengamat. Dan untuk audience score, No Way Home berhasil menerima total skor 99%. Selain di Rotten Tomatoes, No Way Home juga mendapatkan rating yang tinggi di situs IMDb. Rating No Way Home di IMDb mencapai 9.1/10 dari total lebih dari 100 ribu vote. Selain itu, sudah ada lebih dari seribu orang yang memberikan review No Way Home di IMDb dan 200 diantaranya memberi kritik. []Abrar Riz Ramadhan/Foto: Womantalk