ZISWAF di Area Emphatic Society

Jakarta, 17 November 2020, pelakubisnis.com- Pandemi COVID-19 telah membuat masyarakat menjadi semakin religius, serta menumbuhkan empati yang luar biasa, khususnya masyarakat muslim. Selama pandemi masyarakat aktif melakukan donasi atau sedekah. Dan dengan  adanya teknologi digital, semakin memudahkan masyarakat berdonasi dalam berbagai aktifitas  kepedulian dan aksi solidaritas.

Salah satunya dalam kegiatan ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) yang merupakan  instrumen ekonomi syariah yang berpotensi besar mengatasi berbagai permasalahan bangsa, baik ekonomi maupun sosial.

Berdasarkan hasil riset Inventure bersama Alvara, sebanyak 92,9% responden mengatakan bahwa mereka melakukan donasi dan sedekah selama wabah COVID-19 berlangsung. 56,7% responden menyalurkan langsung  donasinya kepada fakir miskin yang membutuhkan, serta 94,8% menyatakan pekerja yang terdampak pandemi berhak untuk menerima dinasi.

“Ini merupakan sinyal positif bahwa karena pandemi telah memunculkan masyarakat yang empatik atau emphatic society,” ujar Yuswohady, Managing Partner Inventure.

Senada dengan temuan tersebut, Ahyudin, Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT), menambahkan, “Filantrofi itu akan tumbuh subur luar biasa pada momentum krisis atau bencana. Setiap krisis atau bencana selalu muncul jiwa kepedulian, solidaritas dan gotong royong. Pandemi dan resesi sebagai sebuah krisis, menjadi momentum untuk mengorganisasi dan menggerakkan kepedulian itu”.

Lebih lanjut Ahyudin menyatakan di gelaran Indonesia Industry Outlook 2021 yang digelar Inventure, bahwa wakaf bisa menjadi solusi ke depan dan dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Ahyudin sendiri merupakan sosok penting dalam perkembangan dan kemajuan lembaga kemanusian atau lembaga filantropi di Indonesia.  Selama 13 tahun menjabat sebagai pemimpin ACT, Ahyudin mampu menciptakan program-program peduli kemanusiaan hingga kegiatan tanggap darurat seperti Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery Fisik, Recovery Ekonomi dan Recovery Sosial. Aksi kemanusiaan ini tentunya berorientasi pada amal (charity) dan dengan memberdayakan sumberdaya lokal (local sources).[]sr