Kebutuhan Pembiayaan 3 Bulan Mendatang Meningkat

Jakarta, 19 Desember 2020, pelakubisnis.com – Survei Permintaan Pembiayaan Korporasi mengindikasikan berlanjutnya peningkatan kebutuhan pembiayaan hingga tiga  bulan yang akan datang, terutama untuk mendukung aktivitas operasional.

Demikian info terbaru dari Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Erwin Haryono, pada 18/12.

Saldo Bersih Tertimbang (SBT) untuk kebutuhan pembiayaan pada November 2020 dan tiga bulan mendatang tercatat lebih tinggi dari hasil survei bulan sebelumnya, yang secara sektoral terutama terjadi pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Perdagangan Besar dan Eceran, Real Estat, serta Jasa Pendidikan. Kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut secara umum terindikasi akan dipenuhi dari Dana Sendiri (Laba Ditahan).

Saldo Bersih Tertimbang (SBT) adalah perkalian antara saldo bersih dan bobot masing-masing sektor ekonomi. Saldo bersih dihitung dengan cara mengurangkan persentase responden yang menjawab “naik” dengan persentase responden yang menjawab “turun”. Bila hasilnya positif dapat diartikan ekspansi, sedangkan bila hasilnya negatif dapat diartikan kontraksi.

Kebutuhan pembiayaan untuk responden rumah tangga hingga tiga  dan enam bulan yang akan datang diindikasikan masih terbatas. Bagi responden yang menyatakan berencana untuk menambah pembiayaan, jenis pembiayaan yang akan diajukan terutama Kredit Multiguna (KMG), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru diperkirakan lebih meningkat pada Desember 2020. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Desember 2020 sebesar 52,3% yang lebih tinggi dibandingkan SBT perkiraan penyaluran kredit baru November 2020 sebesar 13,5%. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan tertinggi diperkirakan terjadi pada BPD dan Bank Umum dengan SBT masing-masing sebesar 56,1% dan 52,0%, sementara berdasarkan jenis penggunaan peningkatan terjadi pada KMK dengan SBT sebesar 51,3%.[]sp