Kemendag Temukan Barang Impor Ilegal Senilai Rp21 Miliar di Wilayah Jawa Barat dan Banten

Bekasi, 1 September 2023, pelakubisnis.com –Kementerian  Perdagangan melalui  Balai  Pengawasan  Tertib Niaga(BPTN) Bekasi  melakukan pengawasan barang impor setelah   melalui kawasan pabean (post  border).  Kegiatan itu dilaksanakan di Provinsi  Jawa  Barat  dan Provinsi   Banten sepanjang Januari—Agustus   2023. Ditemukan   pelanggaran yang dilakukan oleh17 pelaku usaha dengan jumlah barang sebanyak 166 ton senilai lebih dari Rp21   miliar.   Selanjutnya,   barang   hasil   pengawasan tersebut   ditindaklanjuti   dengan pemusnahan.

“BPTN dibentuk dengan tujuan melindungi konsumen dan kepentingan nasional di seluruh wilayahIndonesia dan  melindungi  produk lokal  yang  diproduksi  didalam  negeri.  Kami berharap  unit  kerja  ini  dapat memperlancar    pelaksanaan    kegiatan    pengawasan post border di    daerah,”ujar  Plt.  Direktur  Jenderal  Perlindungan  Konsumen  dan  Tertib  Niaga Moga Simatupang.

Pada  kurun  waktu Januari—Agustus  2023,BPTN  Bekasi  telah  melakukan  pengawasan terhadap 101pelaku  usaha  dengan  jumlah  Pemberitahuan  Impor  Barang (PIB)  sejumlah 150  PIB.  Dari  101pelaku  usaha yang  diawasi, 39  pelaku  usaha  (61PIB)  tidak  melakukan pelanggaran, 55 pelaku usaha (82PIB) ditemukan melakukan pelanggaran, dan sejumlah 7pelaku usaha (7PIB) masih dalam proses klarifikasi.

Dari  55 pelaku  usaha  yang  melanggar,  17  pelaku  usaha  telah  dimusnahkan  barangnya secara  mandiri  dan dua pelaku  usaha  direkomendasikan  pelarangan  kegiatan  importasi. Sedangkan, 36 pelaku usaha diberikan surat  teguran.

Direktur  Tertib  Niaga  Tommy  Andana menegaskan,  pelaku usaha  yang  tidak  memenuhi ketentuan  Peraturan  Menteri  Perdagangan  Nomor  20  Tahun  2021  jo  Peraturan  Menteri Perdagangan 25 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2021 jo 21 Tahun 2023,akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.

“Pengawasan post borderakan terus dilakukan oleh BPTN Bekasi diwilayah kerjanya yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten agar masyarakat terlindungi dari dampak negatif penggunaan  barang  impor  ilegal.  Di  samping  itu,  akantercipta pula persaingan  usaha yang sehat dengan terwujudnyaketertiban niaga dibidang impor,” pungkas Tommy.[]sp