Wamendag Paparkan Pertumbuhan  Ekonomi Indonesia dalam Industri Kendaraan Listrik di Bloomberg NEF

London, 5 Mei 2024, pelakubisnis.com  – Wakil  Menteri  Perdagangan  Jerry  Sambuaga  turut  mendampingi  Menteri Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto saat mengunjungi Bloomberg  New  Energy Finance (Bloomberg NEF) pada akhir April lalu, di London, Inggris.Jerry menyatakan, Indonesia  berhasil menjaga ketahanan  dalam  pertumbuhan  ekonomi  dan  stabilitas  politiknya. Indonesia juga memiliki potensi besar pada industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

“Indonesia  memiliki  modal  pertumbuhan  ekonomi  dan  stabilitas  politik yang  baik  di  tengah kompleksitas  lingkungan  perekonomian  global. Pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  mencapai  5,05 persen pada 2023. Indonesia juga berhasil melangsungkan pemilihan umum dan melakukan proses transisi  pemerintahan  yang  berkesinambungan tanpa  gejolak  berarti.  Kondisi ini  merupakan momentum  yang  tepat bagi perusahaan  EV untuk mengembangkan  bisnis  mereka  di  Indonesia,” ujar  Jerry.

Jerry  mengungkapkan, Indonesia berhasil mencatatkan  surplus  neraca  perdagangan sebesar  USD  4,47  miliar  pada  Maret  2024.  Surplus  tersebut  telah  bertahan  selama  47  bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Menurut  Jerry,  pemerintah  Indonesia  memiliki  beberapa  kebijakan  strategis.  Salah satunya,  kebijakan hilirisasi  nikel. Kebijakan  ini  telah memberikan  peningkatan  nilai  tambah perekonomian,  menciptakan  lapangan  pekerjaan,  dan  memperkuat  posisi  Indonesia  dalam  rantai pasok global.

“PemerintahIndonesiajuga  mendorong  pengembangan  teknologi  untuk  mengurangi  polusi  dan ketergantungan  bahan  bakar  fosil.  Hal  ini  didukung  dengan  besarnya  sumber  daya  alam  nikel Indonesia yang berpotensi untuk menjadi basis produksi EV di Asia,” imbuh Jerry.

Berdasarkan penilaian Bloomberg NEF, Indonesia berada diperingkat 22 dari 30 negara yang dinilai mampu meningkatkan daya tarik investasinya pada ekosistem rantai pasok baterai listrik. Penilaian tersebut berdasarkan beberapa aspek, antara lain industri, inovasi, dan infrastruktur.

 “Selain itu, ketersediaan bahan baku, manufaktur baterai, permintaan di sektor hilir,dan kebijakan terkait  lingkungan,  sosial,  dan  tata  kelolajuga  merupakan  aspek  penilaian  Bloomberg  NEF. Indonesia diharapkandapat segera menarik investor pada ekosistem rantai pasok baterai listrik,” kata Jerry.

Saat  ini, Pemerintah  Indonesia  terus  mendorong  upaya  transisi  energi  dalam  rangka  pencapaian National Determined Contribution (NDC). Indonesia berkomitmen meningkatkan target penurunan emisi dari 29 persen menjadi 31,89 persen tanpa syarat (tanpa bantuan internasional). Lebih lanjut, upaya transisi energi membuka peluang investasi senilai USD 3,5 triliun bagi Indonesia.

Jerry mengutarakan, Indonesia akan terus melakukan transformasi untuk  mendorong peningkatannya  dalam  perekonomian  global. Di  samping  itu, Indonesia  sedang  dalam  tahapan untuk  menjadi  anggota Organisasi  Kerja  Sama  dan  Pembangunan  Ekonomi (Organisation  for Economic  Co-operation  and  Development/OECD).  Sebagai  negara  dengan  ekonomi  terbesar  di kawasan  Asia  Tenggara,  keanggotaan  Indonesia  di  OECD  akan  turut  meningkatkan  profil  dan signifikansi OECD.[]sp