Caraka Group Bertahan di Tengah Pandemi

Meski pandemi Covid-19 menekan volume pekerjaan dan memperpanjang waktu pembayaran customer, tapi cash flow masih terkendali. Adanya relaksasi cicilan pembayaran asset cukup membantu perusahaan kuat di tengah pandemi.

Meski pandemi Covid-19 telah berlangsung  enam bulan, tapi  Caraka Group masih beruntung kinerja kelompok usahanya tidak terlalu signifikan. Menurut  Chief Executive Officer Caraka Group, Rocky Joseph Pesik, terjadi penurunan sekitar 10%. Cuma salah satu kendala besar  adalah selain volumenya turun, tapi pembayaran dari customer-customer lebih lama dibandingkan biasanya.

CEO Caraka Group Rocky J Pesik/Foto: pelakubisnis.com

Tak banyak yang bisa dilakukan dengan lambatnya pembayaran dari customer-customer. Tapi satu hal yang bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan cash flow, misalnya relaksasi cicilan pembayaran asset, juga diajukan. Walaupun sebetulnya tidak diberikan relaksasi seperti itu, perusahaan masih bisa bertahan. Tapi kalau diberikan kemungkinan seperti itu, kenapa tidak dilakukan!

Namun kata Rocky, ketika mendapat relaksasi seperti itu, pihaknya belum mengetahui sejauhmana perusahaan akan terdampak akibat pandemi ini. Sampai seberapa parah akan mempengaruhi cash flow. Sampai berapa lama pandemi akan berlangsung. Tapi paling tidak relaksasi memang cukup membantu.

Diakuinya, bila melihat tahun-tahun sebelumnya,  pertumbuhan Caraka Group (Freight forwarder, kurir,  project logistic) dari 2018 sampai akhir 2019 pertumbuhannya mencapai 100 persen. “Sejak tiga triwulan terakhir ini agak stagnan, terkoreksi sekitar 10%. Tahun lalu Caraka Group bisa tumbuh signifika karena bisa meningkatkan jumlah customer dan memperluas jenis layanan,”jelas Rocky.

“Masalahnya selama pandemi ini kan, dari sisi pelanggan pun sulit ditemui, mereka kebanyakan work from home. Kalau pun kita approach  customer sampai  terjadi kontrak, jadi jauh lebih lama. Meskipun dari jumlah pelanggan tidak berkurang , tapi secara volume   turun. Hal ini disebabkan karena aktivitas dari masing-masing pelanggan yang turun,”ungkap Rocky seraya menjelaskan jumlah  customer  di Caraka Group cukup luas, mulai dari manufaring , farmasi, customer goods dan lain-lain.

Sementara Caraka Group juga akan  mengembangkan platform untuk memasarkan produk-produk pelaku usaha nasional ke  luar negeri.  “Kita membantu pelaku usaha memasarkan produknya ke luar negeri. Cukup menjadi member kami, kemudian secara otomatis mendaftarkan produk-produk mereka ke berbagai marketplace di luar negeri,” kata Rocky kepada pelakubisnis.com, pada 17/9.

Menurut Rocky, seperti diketahui, untuk bisa berjualan di Amazon, persyaratannya banyak. Banyak dari pelaku usaha kita yang kurang mengerti bagaimana caranya bisa berjualan seperti di Amazon. “Kami sedang kembangkan platform goorita.com. Secara platform sudah final, sekarang sedang testing,” katanya serius seraya menambahkan banyak kategori barang yang bisa memanfaatkan jasa platform. Misalnya, di tengah pandemi  ini, produk-produk suplemen herbal permintaannya meningkat. Platform tersebut memanfaatkan bisnis utama, yaitu logistik.

Sementara Caraka Group, termasuk PT DHL Express Indonesia, selama pandemi ini diakui Rocky pihaknya masih mempertahankan karyawan yang ada tak sampai mengambil kebijakan PHK.  Adapun hingga saat ini total karyawan Caraka Group, DHL Express Indonesia dan beberapa usaha lainnya mencapai 2000 orang. Tak sedikit dari karyawan yang tetap bekerja karena perannya harus hadir di lapangan, namun adapula yang  work from home. “Yang bekerja  work from home hanya dikurangi uang transport, tapi perusahaan memberi  voucher akses internet untuk bekerja,”aku putera Rudy Pesik ini.

Sekedar diketahui, DHL Express hadir di Indonesia sejak 1973 dan pada 1982 menunjuk PT Birotika Semesta milik Rudy Pesik sebagai representative operasi DHL di Indonesia. Saat ini menguasai pangsa pasar terbesar di atas 50% bisnis pengiriman express internasional di Indonesia dengan 75 titik lokasi yang terdiri dari gateway, kantor cabang, service centre dan warehouse dengan 200 armada yang dilengkapi dengan alat komunikasi radio.

Sedangkan  Caraka Group memiliki 37 Cabang di seluruh Indonesia dengan didukung lebih dari 100 mobil truk. Sedangkan untuk project logistic Caraka tidak banyak memakai asset, lebih banyak outsourcing atau carter pihak ketiga.  “Sedangkan untuk wilayah yang berada di luar jangkauan, Caraka bekerjasama dengan mitra-mitra lokal,” tambah Rocky.

Memberikan  layanan customize  bagi pelanggan-pelanggannya/Foto: ist

Walau diakui Rocky tidak banyak yang bisa dilakukan di tengah pandemi ini, karena fenomena global. Tapi satu hal yang bisa menjadi kekuatan Caraka Group adalah dari sisi ketersediaan infrastruktur yang dimiliki dibandingkan kompetitor. Kalau kita ingin mencari pesawat, misalnya, banyak sekali pesawat komersial yang tidak bisa terbang, karena volume penumpang anjlok sangat signifikan. “Kalau dari network kami  memiliki pesawat cargo sendiri yang cukup banyak. Pesawat cargo DHL adalah salah satu airline terbesar di dunia,” tandasnya serius.

Memang di bisnis penerbangan saat ini menurut Rocky mereka memaksimalkan angkutan cargo, walaupun pesawatnya bukan khusus angkutan cargo. Di mana kursi-kursi penumpang diisi dengan barang. Namun demikian, volume barang yang bisa diangkut tidak seefisien dibandingkan dengan pesawat cargo.

Rocky mengakui airlines yang masih beroperasi sangat membantu sektor logistik. Apalagi untuk penerbangan domestik,  ada beberapa pesawat penumpang yang beralih fungsi  mengangkut barang.

Bagaimana kondisi Caraka Group dan DHL Indonesia selama pandemi? “Selama pandemi ini karyawan logistik masih tetap bekerja dengan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat, walapun resikonya sangat tinggi. Bicara siapa yang pertama berjasa di tengah pandemi  ini, jawabannya  adalah tenaga-tenaga medis. Berikutnya urutan kedua yang berjasa adalah tenaga-tenaga pengantar. Mereka inilah yang menyebabkan kegiatan ekonomi masih bisa berputar,” jawab Rocky.

Diakuinya, sejauh ini sumbangan terbesar pendapatan perusahaan berasal dari DHL di kisaran 50-an%, sedangkan sisanya disumbang dari Caraka.”Saya cukup optimis 2021 bisa lebih baik,” ujarnya seraya menambahkan difrensiasi Caraka dibandingkan kompetitor adalah memberikan  layanan customize  bagi pelanggan-pelanggannya. Hal ini yang boleh jadi menurut Rocky tidak banyak yang bisa dilakukan perusahaan logistik.[] Siti Ruslina