Kepala Bekraf: Pentingnya Kekayaan Intelektual Bagi Pembangunan

Jenewa, 21 Mei Mei 2019, pelakubisnis.com – Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, membuka Konferensi Internasional Kekayaan Intelektual dan Pembangunan (International Conference on Intellectual Property and Development) di Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss, pada 20/5. Konferensi ini  dihadiri oleh delegasi dari 191 negara anggota WIPO.

Konferensi bertajuk Meraup Manfaat dari Sistem Kekayaan Intelektual. Menurut Triawan pentingnya manajemen kekayaan intelektual bagi pengembangan ekonomi dan industri kreatif. Kreativitas akan mendorong inovasi yang menciptakan nilai tambah.

Program-program Bekraf, kata Triawan,  memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif terkait manajemen Kekayaan Intelektual. Beberapa diantaranya termasuk program fasilitasi registrasi aset kekayaan intelektual bagi UMKM hingga platform manajemen distribusi musik berdasarkan teknologi blockchain yang disebut Portamento yang diinisiasi oleh Bekraf.

“Di era revolusi digital ini, salah satu kunci utama peningkatan daya saing di tingkat global adalah memadukan proses kreatif dan inovatif dengan manajemen kekayaan intelektual. Prioritas terhadap ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas tidak saja menjadi prioritas Indonesia, melainkan perlu menjadi prioritas komunitas global,” ungkap Triawan.

Lebih lanjut ditambahkan,  suksesnya manajemen kekayaan intelektual dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia. Di mana keterkaitan antara proses kreatif dan manajemen kekayaan intelektual di Asian Games, mulai dari kesuksesan Opening Ceremony yang mendongkrak image dan value , hingga desain maskot dan merchandise berkualitas tinggi yang menunjang kesuksesan perhelatan Asian Games 2018.

Kepala Bekraf menyampaikan,  berdasar pengalaman suksesnya Asian Games, Indonesia telah secara resmi mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan menggalang dukungan dari negara-negara anggota WIPO.

Konferensi ini merupakan yang pertama kalinya diselanggarakan dan menjadi platform pembahasan tentang pengetahuan dan pengalaman nasional, regional, dan internasional terkait isu-isu kekayaan intelektual, serta strategi mendapatkan manfaat dari sistem kekayaan intelektual. Keputusan penyelenggaraan konferensi ini disepakati dibawah Kepemimpinan Indonesia, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan organisasi internasional lain di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, sebagai Ketua Komite Internasional terkait Kekayaan Intelektual dan Pembangunan (CDIP).

Sebagai Ketua CDIP, Duta Besar Hasan Kleib menyampaikan introductory remarks yang menggarisbawahi pentingnya menciptakan hubungan antara Kekayaan Intelektual dan pencapaian agenda pembangunan. “Konsep kekayaan intelektual diciptakan untuk memastikan manfaat dari inovasi dan kreativitas dapat dinikmati secara luas, tanpa koordinasi antara kebijakan kekayaan intelektual dan kebijakan pembangunan, maka kreasi dan inovasi bangsa akan sulit untuk mendukung pembangunan ekonomi,” ujar Hasan Kleib dalam introductory remarks-nya.

Menurutnya kepemimpinan Indonesia di CDIP terus difokuskan  mendukung salah satu program prioritas pemerintah untuk mendorong ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi dan kreativitas. Salah satu faktor utama dalam mewujudkan prioritas tersebut adalah melalui sistem kekayaan intelektual yang berimbang. Implementasi agenda pembangunan yang bersinergi dengan kebijakan kekayaan intelektual diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia untuk bergerak meninggalkan ekonomi berbasis sumber daya alam menuju ekonomi berbasis pengetahuan.[] sp