Edukasi Pasar Lewat Digital Marketing dan Below The Line

Media digital dinilai efektif di tengah perubahan behaviour masyarakat memperoleh akses informasi. Lebih dari setengah penduduk Indonesia yang berjumlah 265 juta jiwa terkoneksi dengan internet. Pemanfaatan melalui media digital menjadi suatu keniscayaan. Walaupun keberadaannya tetap harus didukung dengan media konvensional.

Director PT Super Spring, Arianto Furiady (Foto: pelakubisnis.com)

Ada yang menarik ketika bertamu ke kantor SuperSpring. Selain keramahan para karyawannya, di ruang tunggu kita disuguhkan dengan tayangan  video dari LED TV yang terus menerus diputar ulang kurang lebih tiga menit lamanya namun tak membuat kita bosan. Selain sebagai medium pengenalan produk, jaringan kantor cabang dan sebagainya yang berisi pesan sponsor, medium tv ini juga menayangkan video singkat  tentang sharing pengalaman yang lucu-lucu dari tim marketing yang berinteraksi dengan  pelanggan yang beragam karakternya. “Kita memang harus buat yang agak agak berbeda, pakai jurus yang agak  nyeleneh biar diingat orang. Gak mungkin kita pakai gaya-gaya lama lagi,”kata Director PT Super Spring, Arianto Furiady.

Lahir tahun 2008 dimana digital marketing sudah mulai dikenal di tanah air memudahkan tim marketing Super Spring melakukan penetrasi pasar. Seperti yang tergambar konten di video tadi,  dimana dikomunikasikan  knowledge seputat produk GPS Tracker Kendaraan. Tayangan itu dapat langsung ditangkap pesannya yang hendak disampaikan ke penonton.  Dengan bahasan yang agak  nyeleneh gayanya anak muda, ternyata dapat membawa pesan langsung ke titik persoalan tentang  gambaran begitu urgent-nya melindungi kendaraan kita dari bahaya pencurian dan lain-lain.  Pesan itu mengedukasi pemirsa – betapa pentingnya GPS Tracker Kendaraan – sebagai antisipasi memantau kendaraan yang anda miliki.

Menurut Director PT Super Spring, Arianto Furiady, SUPER SPRING bukan brand baru di segmen produk GPS. “Awalnya kami hanya menjual GPS  Navigasi, tapi kami melihat  tracker mulai diperhitungkan. Jadi sejak 2010,  kami pun fokus di GPS Tracker. Waktu itu kompetitor menjual GPS tracker Rp4-5 juta/unit. Tapi pertama kami masuk ke pasar dengan harga Rp1,9 juta/unit,”ungkap Arianto.

Segmen yang dibidik adalah pemilik mobil. Target pasar utama  Super Spring adalah pemilik mobil. “Misalnya harga mobil minimal Rp 100 juta, sementara harga motor di kisaran Rp 15 juta. Harga GPS Tracker hanya dikisaran satu sampai dua persen dari harga mobil. Sedangkan bila dibandingkan dengan harga motor, maka rasio harga GPS Tracker itu jauh lebih mahal dibandingkan rasio harga mobil.  Itu sebabnya kami fokus memasarkan GPS Tracker khusus mobil,” katanya kepada pelakubisnis.com.

Arianto menambahkan, belum ada data tentang market share GPS Tracker Kendaraan. Tetapi berdasarkan survei tim Super Spring di lapangan, ternyata banyak kategori GPS Tracker yang menyasar level menengah  bawah.  Bahkan ada yang harganya Rp 400.000 sampai Rp500.000. “Jadi perbandingannya harus head to head pada level yang sama. “Kami menawarkan GPS Tracker Kendaraan complete solution, dari mulai alatnya, pemasangannya, kartunya dan call center yang 24 jam. Ini yang tidak dimiliki pemain lain,” Lanjut pria 30-an tahun ini seraya menambahkan, di Super Spring  ada layanan  customize, sesuai kebutuhan klien.

Dalam hal ini Arianto menempatkan 16 karyawannya  yang fokus melayani call center 24 jam untuk mengcover 43 wilayah pemasaran di beberapa kota di Indonesia.

Super Spring tambah Arianto, awalnya di 2011 dipasarkan secara ritel, menyasar segmen perorangan,  dengan sasaran business to customer (B2C). Namun dalam perkembangan nya  ternyata tak sedikit  pesanan dari corporate. Sehingga akhirnya sasarannya sampai hari ini lebih banyak B to B (Business to Business).Kini tak kurang 70% pelanggan  Super Spring adalah perusahaan dan sisanya ritel. Tanpa sengaja getok tular word of mouthterjadi. “Taksi aplikasi banyak  menggunakan GPS Tracker Kendaraan dari Super Spring,” tambahnya lagi.

Jurus komunikasi yang ‘nyeleneh’ Tim Marketing Super Spring ternyata mampu membangun chemistry dengan customer. (Foto: pelakubisnis.com)

Sejak awal dibangun, brand yang memiliki  positioning sebagai  Brand  GPS Tracker ini dikomunikasikan  menggunakan saluran komunikasi lewat internet. Membangun website  dan cukup massive masuk ke forum-forum diskusi di social media, masuk ke komunitas-komunitas otomotif dan media online. “Budget saluran komunikasi digital kami lebih dari 50%. Selebihnya kami lakukan promo lewat pameran  dan sejumlah kegiatan sponsorship yang diselenggarakan komunitas-komunitas otomotif di Indonesia,”ungkap Arianto sambil menyebut digital marketing memutus mata rantai distribusi yang panjang.

Lebih lanjut ditambahkan, Super Spring dikomunikasikan lewat semua banyak saluran komunikasi di internet seperti melalui mesin pencarian (google search-red), website juga melalui e-commerce. Nama brand  pun dengan mudah bisa kita temukan di mesin pencari seperti  google search.  Dengan kata kunci GPS Tracker Kendaraan, maka anda dapat langsung menemukan brand Super Spring disana, lengkap dengan alamatnya.

Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations,  London School of Public Relations Jakarta ini menambahkan,  setiap hari secara kontinyu  tim media digital Super Spring terus melakukan posting di sejumlah media digital, seperti website dan beberapa media sosial (facebook dan instagram) untuk menyentuh pasar yang hendak dituju, baik itu segmen B2B maupun B2C.

Setiap klien yang memasang GPS Tracker Kendaraan Super Spring diposting, baik di website, maupun sosial media. “Mobil-mobil mewah saja memasang GPS Tracker Kendaraan dari kami, sehingga menciptakan kepercayaan bagi pemilik-pemilik mobil lain,” jelasnya yang mengungkapkan biasanya pemilik mobil-mobil mewah enggan diotak-atik mobilnya. Makanya Arianto menggunakan  testimoni dalam membangun kepercayaan konsumen.  Dengan  stimulus-stimulus testimoni seperti ini memperkuat rasa percaya diri klien lainnya untuk mau memasang GPS Tracker di kendaraan yang dimilikinya. Sehingga secara tidak langsung, klien yang diposting di media digital oleh tim digital Super Spring, dapat  menjadi corong komunikasi dalam membangun kepercayaan target market yang lebih luas.

Dalam video-video yang di-upload  di media digital, tambah, Arianto, tidak melulu harus melakukan hard sales, tapi ada pesan yang ingin disampaikan. Misalnya jam 2 malam call center menerima telepon dari klien menanyakan GPS Tracker yang dipasang di kendaraannya. Tim call center  diajarkan untuk selalu melayani dengan ramah. “Video itu tidak untuk menjual produk, tapi justru secara tidak langsung menginformasikan menyampaikan layanan  after sales service bekerja 24 jam yang kami punya,” urai bapak dua anak ini.

Sejak 2008 SUPER SPRING sudah membangun website sebagai salah satu media mengedukasi masyarakat betapa pentingnya GPS Tracker Kendaraan sebagai alat mengamankan kendaraan. Kemudian menyusul  kegiatan media sosial (facebook dan instagram). Ada tim khusus yang di-outsource kepada pihak ketiga untuk menangani aktifitas digital marketing Super Spring.

Menurut Arianto, kunci menjalankan digital marketing adalah mengemas pesan secara menarik sesuai target audience yang hendak dicapai. Dan yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan adalah membuat audience penasaran, sehingga akan menjadi tahu lebih dalam tentang informasi yang disampaikan.

Selain komunikasi melalui media digital,  Super Spring juga dipromosikan melakukan kegiatan  below the line. Sasarannya di tingkat retil/konsumen dengan salah satu tujuannya merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita. Contohnya : program bonus/hadiah,  pembinaan konsumen, pameran dan sebagainya. Sedikitnya 6 kali dalam setahun, Arianto mengikuti pameran yang disesuaikan dengan target pasar.

Alhasil, pelanggan terus bertambah. Sekitar 70% pelanggan business to business, merupakan korporat seperti taksi online, mobil operasional, alat berat, sampai perusahaan mulfinance yang mulai melengkapi produk cicilan kendaraan dengan  memasang GPS Tracker.  Selebihnya adalah pelanggan B2C (business to Customer).

Sampai saat ini lebih dari 100.000-an  kendaraan di berbagai kota di Indonesia menggunakan GPS Tracker kendaraan Super Spring. Angka ini relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah kendaraan Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor (roda dua dan empat) di Indonesia mencapai 138.556.669 pada 2019. Sementara data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta,  menyebutkan, kendaraan mobil saja mencapai 3,5 juta, sedangkan roda dua mencapai 17 juta.

Belum semua kendaraan di Indonesia dilengkapi dengan GPS Tracker. Artinya peluang pasar bisnis ini masih terbuka lebar. Rata-rata sekitar 1 juta unit kendaraan baru di produksi di Indonesia, baik untuk konsumsi domestik, maupun ekspor. GPS Tracker sebagai salah satu pelengkap kendaraan menjadi penting bagi safety andaraan Anda.

Pemanfaatan media digital menjadi saluran komunikasi yang efektif di tengah perubahan perilaku masyarakat dalam memperoleh akses informasi. Lebih dari setengah penduduk Indonesia yang berjumlah 265 juta jiwa terkoneksi dengan internet. Fenomena ini yang menyebabkan pemanfaatan saluran komunikasi melalui media digital menjadi suatu keniscayaan. Walaupun keberadaannya tetap harus didukung dengan media konvensional.[] Siti Ruslina