MRT Jakarta Berkelanjutan, Perlu Strategi, Perbaikan dan Inovasi

Jakarta, 5 November 2019, pelakubisnis.com – PT MRT Jakarta memiliki visi dan misi umenjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan serta mencapai keunggulan yang berkesinambungan di semua elemen kinerja. Hal tersebut akan diperoleh melalui perusahaan yang berkelanjutan dengan manajemen pengetahuan, strategi perusahaan, dan perbaikan serta inovasi yang konsisten.

Demikian terangkum dalam diskusi “Becoming A Sustainable Corporation through Well-defined Strategy, Knowledge, and Improvement” yang dilaksanakan pada 4/11, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat.

Diskusi menghadirkan pembicara Denny Turner (Partner, Korn Ferry Advisory Indonesia), Rajesh Singh Dhillon (President, Knowledge Management Society Singapore), dan Tillyson Lee (Regional Business Development, Advisor Alliance Group). Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Ghamal Peris. Acara ini diikuti oleh seluruh Kepala Divisi dan Departemen yang ada di PT MRT Jakarta.

William menyampaikan empat kata kunci dari diskusi siang ini. “Berkelanjutan (sustain), strategi (strategy), pengetahuan (knowledge), dan perbaikan (improvement) atau inovasi (innovation). Divisi Corporate Strategic and Planning akan mendorong hal-hal tersebut, namun ini perlu menjadi gerakan di seluruh struktur organisasi korporasi kita,” ujarnya seraya menambahakan  sebuah korporasi yang berkelanjutan adalah korporasi yang mampu mandiri tanpa bergantung dari banyak pihak.

Mendorong budaya inovasi untuk keberlanjutan perusahaan, PT MRT Jakarta meluncurkan program strategic business partner and associate yang terdiri dari karyawan di masing-masing departemen dan divisi. Harapannya, setiap mereka akan menjadi agen perubahan untuk sebuah inovasi yang berkesinambungan.

Peran dua elemen ini akan ada pada tiga program, yaitu pertama, formulasi strategi (strategic formulation) dalam bentuk pemetaan strategi di setiap tingkatan organisasi dengan memperhatikan empat perspektif ini, yaitu learning and growth, internal business process, customer, dan financial. Kedua, manajemen pengetahuan (knowledge management) agar memastikan proses dokumentasi, pengelolaan dokumen, akses, dan publikasi atas sebaran pengetahuan yang seringkali terjadi melalui proses komunikasi antar-insan PT MRT Jakarta. Dengan demikian, pengetahuan strategis akan tersimpan dalam memori organisasi untuk bisnis MRT Jakarta yang berkelanjutan. Dan ketiga, business and process improvement atau initiative.

Dengan pendekatan six sigma, diharapkan dapat menghasilkan proses bisnis baru melalui tahap define, measure, analize, improve, dan control. Diharapkan akan menjadi budaya bagi segenap insan perusahan karena improvement atau initiative adalah sebuah hal kecil namun berdampak besar bagi perkembangan sebuah organisasi seperti PT MRT Jakarta agar siap menghadapi gelombang inovasi saat ini. []NAS/sp/foto: doc. MRT Jakarata