Pemerintah Perkuat Pondasi Ekonomi Hadapi Era Digitalisasi

Jakarta, 29 November 2019, pelakubisnis.com – Pemerintah terus berupaya menguatkan pondasi ekonomi Indonesia sambil mengantisipasi peluang dan tantangan dalam menghadapi era digitalisasi. Beberapa langkah baik jangka pendek, menengah, hingga panjang pun disiapkan.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada acara 10th Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta (28/11), memaparkan lima pokok yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan, antara lain pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga hadir dalam acara ini sebagai pembicara menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan program jangka pendek.

“Di Kemenko Perekonomian, kami punya program prioritas yang kita sebut Quick Wins,”tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menko Airlangga menjelaskan, ada 18 Program Prioritas (Quick Wins), antara lain:

  1. Perubahan Kebijakan KUR
  2. Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Transaksi Daerah;
  3. Pengembangan Holtikultura Berorientasi Ekspor;
  4. Kemitraan Pertanian Berbasis Teknologi;
  5. Pengembangan Asuransi Pertanian;
  6. Sinergi BUMN dalam Pelaksanaan Mandatori B30;
  7. Restrukturasi TPI/TPPI untuk Pengembangan Usaha Petrokimia;
  8. Percepatan Pengembangan Usaha Gasifikasi Batubara;
  9. Pengembangan Usaha dan Riset Green Energi serta Katalis;
  10. Penerapan Kartu Prakerja;

11 .Perbaikan Ekosistem Ketenagakerjaan;

  1. Sertifikasi Halal untuk UMK;
  2. Pengembangan Litbang Industri Farmasi;
  3. Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja;
  4. Pengembangan Kawasan Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjung Pinang;
  5. Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
  6. Percepatan Penyelesaian dan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR);
  7. Percepatan Penyelesaian Perundingan Perdagangan.

Airlangga pun menyinggung soal RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. RUU ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem investasi serta kemudahan dan perlindungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan 11 klaster yang akan diselesaikan.

Sementara mengenai digitalisasi, Airlangga menuturkan bahwa ekonomi digital menjadi kunci peradaban revolusi industri 4.0 yang akan mendisrupsi banyak aktivitas ekonomi dalam proses bisnis industri.

“Industri digital harus mampu mendorong UMKM seperti Gojek dan Bukalapak misalnya, sudah bisa berkontribusi mendorong industri UMKM,” terang Airlangga.

Indonesia pun sudah mempunyai konsep Making Indonesia 4.0 dengan 5 sektor utama antara lain makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, dan elektronik.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya, serta Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Ririek Adriansyah. []kun/idc/hes/sp