Bank Sentral Amerika Serikat Pertahankan Suku Bunga pada Level 1,5 – 1,75 Persen

Jakarta, 1 Februari 2020, pelakubisnis.com – Suku bunga kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak mengalami perubahan pada FOMC meeting Januari. Pada rapat FOMC pada 29/1, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan Bank Sentral tetap berada di level 1,5%-1,75%.

Demikian daily economic and market review yang dirilis Bank Mandiri, pada 31/1.

Menurut analisa The Fed, perekonomian Amerika Serikat (AS) saat ini masih menunjukkan kinerja yang positif seperti aktivitas ekonomi yang masih tumbuh, penciptaan lapangan kerja yang solid, dan menurunnya tingkat pengangguran. Selain itu, belanja rumah tangga masih tumbuh moderat meskipun tidak sekuat sebelumnya.

Namun, beberapa indikator lain belum menunjukkan kinerja sesuai dengan ekspektasi seperti masih rendahnya investasi dan lemahnya kinerja ekspor. Inflasi AS untuk barang selain energi dan makanan berada dibawah target The Fed yang sebesar 2%. Dengan kondisi tersebut, seluruh voting member dalam penentuan keputusan suku bunga kebijakan sepakat untuk mempertahankan level suku bunga saat ini.

Suku bunga kebijakan The Fed diprediksi tidak akan mengalami perubahan sepanjang tahun 2020. Tanpa ada perubahan fundamental dalam outlook perekonomian Amerika Serikat, suku bunga kebijakan The Fed pada tahun 2020 diprediksi tidak akan mengalami perubahan. The Fed dot plot yang merupakan indikator probabilitas terjadinya kenaikan atau penurunan suku bunga kebijakan menunjukkan kemungkinan suku bunga kebijakan baru akan dinaikkan pada tahun 2021.

Beberapa indikator perekonomian AS dan di tingkat global pun saat ini lebih menunjukkan tekanan dibandingkan penguatan. Dari kondisi perekonomian AS, faktor yang menjadi perhatian ke depan adalah penurunan penilaian terhadap kinerja belanja masyarakat AS dari “kuat” ke “moderat”.

Sementara itu, ditingkat global, merebaknya virus Corona di Tiongkok berpotensi menimbulkan downside risk bagi perekonomian global. Hal ini semakin menguatkan proyeksi terhadap kebijakan suku bunga AS yang tetap pada tahun ini. Bahkan, jika kondisinya semakin memburuk, bukan tidak mungkin arah kebijakan suku bunga akan berbalik dovish untuk menstimulasi kembali pertumbuhan ekonomi.

Dengan perkembangan ini, tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan masih ada ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga kebijakan (7D RRR). Pada semester I tahun 2020, tim riset ekonomi Bank Mandiri memprediksi suku bunga kebijakan Bank Indonesia akan turun sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Tingkat inflasi diprediksi masih terjaga pada level 3,25% pada akhir tahun 2020, sesuai dengan rentang target inflasi Bank Indonesia yang sebesar 3% ± 1%. Rata-rata nilai tukar rupiah diprediksi masih akan stabil sebesar IDR14.257. []ah/sp/foto download Pinterest