Kemendag Perkuat Industri Halal dan Fesyen Muslim Nasional

Surabaya,  26  November  2021, pelakubisnis.com – Direktur  Jenderal  Pengembangan  Ekspor  Nasional  Kementerian Perdagangan  Didi  Sumedi  mengungkapkan,  Kementerian  Perdagangan  turut  berpartisipasi  dalam pelaksanaan  Indonesia  Product  (Inapro)  Expo  2021  di  Jawa  Timur.  Pameran  ini  diharapkan memperkuat penetrasi industri halal dan fesyen muslin di Tanah Air  sehingga turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Demikian disampaikan  Didi saat  menghadiri  Pembukaan  Inapro Expo 2021  di  Grand  City  Convention Center  Surabaya,  Jawa  Timur,  pada  hari  ini,  Kamis  (25/11).  Pembukaan  dihadiri  juga  Gubernur Jawa  Timur  Khofifah  Indar  Parawansa,  Ketua  Umum  Kamar  Dagang  Indonesia (Kadin)  M.  Arsjad Rasjid, serta Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto.Inapro  Expo  2021  yang  digelar  secara  hibrida  pada  25—28  November  2021  bertujuan  untuk mendukung   gerakan   nasional   Bangga   Buatan   Indonesia   (BBI)   serta   sebagai   bagian   upaya pemulihan ekonominasional. Dengan mengambil tema “Local Product to Global Market” pameran ini menampilkan berbagai produk unggulan Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur.

“Diharapkan Inapro Expo 2021 yang dilaksanakan secara hibrida pada tahun ini dapat secara maksimalberkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,”ujar Didi

.Didi menyampaikan,  dampak  krisis  pandemi  Covid-19  yang  telah  memasuki  tahun  kedua  tidak hanya  dirasakan  sektor  kesehatan  tetapi  juga  perekonomian  secara  global. 

Semua  pihak  dituntut beradaptasi    melalui    penerapan    teknologi    digital    dalam    kehidupan    sosial,    pendidikan, perekonomian, termasuk  aktivitas perdagangan.

 “Kemendag mengapresiasi Kadin Jawa Timur yang memfasilitasi peserta pameran sehingga dapat kembali  berinteraksi  denganpara  pembeli  dengan  tetap  menerapkan  protokol  kesehatan  yang ketat,” kata Didi.

Kemendag turut berpartisipasi dengan menghadirkan Paviliun Kementerian Perdagangan. Paviliun tersebut  menampilkan  produk  fesyen  muslim  enam  pelaku  usaha.  Pelaku  usaha  tersebut  adalah PT Shantika Fashion Jaya, LORI Fashion, RAMLI Collection, Rasyida Alam, Eling Galeri, dan PT Cipta Amanah Niaga.

Menurut  Didi,  kehadiran  produk  fesyen  muslim  di  Paviliun  Indonesia  selaras  dengan  upaya  yang digalakkan   Kemendag   yaitu   peningkatan   ekspor   sektor   fesyen   muslim   dan   produk   halal. “Sebelumnya, Kemendag telah menggelar Embracing Jakarta Muslim Fashion Week pada 18/11 lalu. Ajang yang diinisiasi Kemendag dan Kadin ini akan menjadi pergelaran akbar tahunan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia,”terangnya.

Selain produk fesyen muslim, Paviliun juga menghadirkan stan Informasi untuk menyosialisasikan layanan   konsultasi   ekspor   melalui   Export   Center   Surabaya   (ECS).   Pada   stan   ini,   Kemendag memfasilitasi  10  pelaku  usaha  yaitu  Omaku  (popcorn  gourmet),  PT  Welco  (selai),  PT  Suryajaya Abadipekasa (kornet daging, makanan kaleng siap santap), Elevens Cap (produk topi baseball), UD Sumber  Jaya  Abadi  (produk  sepatu),  CV  Hortindo  Agrokencana  Farm  (sukun  beku,  pia,  dan kacang),  CV  Bolu  Ketan  Mendut  (keripik  brownies),  CV  Dua  Putri  Sholehah  (bawang  goreng), Rubath Kopi Jombang (kopi), serta UD Fanka Mandiri (sambal pecel dan keripik pisang).

Dikatakan  Didi,  pemilihan  ECS  di  Surabaya  karena  Kota  Pahlawan  ini  dipandang  sebagai  lokasi strategis  untuk  pusat  logistik  dan  perdagangan  nasional.  Selain  itu,  Surabaya  merupakan  hub untuk  kawasan  Indonesia  Timur.  Untuk  itu,  pembangunan  ESC  merupakan  salah  satu  bentuk kontribusi Kemendag bagi penguatan ekspor.

“Harapan  kami,  ECS  dapat  dipakai  untuk  membina  dan  mencetak  eksportir  Indonesia  yang tangguh dan inovatif sehingga dapat menembus pasar global dengan lebih lancar,“ungkap Didi.

Didi  berpesan  agar  para  pelaku  usaha  terus  memanfaatkan  kanal  informasi  yang  tersedia  untuk meningkatkan  akses pasar produk ke pasar global. “Selain itu, dengan memanfaatkan komitmen perdagangan  internasional  yang  telah  ada  antara  Indonesia  dengan  negara  mitra  dagang,” tutupnya.

Sementara  itu,  Khofifah  mengapresiasi  sinergi  kemendag  dan  Kadin  dalam  pendirian ECS  di  Jawa Timur sehingga dapat mendukung ekspor UKM Jawa Timur. Kerja sama yang kuat harus dibangun semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan UKM, khususnya di Jawa Timur.

“Jawa Timur ingin terdepan dalam menyiapkan industri halal dan saat ini telah memiliki kawasan industri halal. Kami berterima kasih kepada Kemendag dan Kadin atas dukungan dalam membuka pasar UKM menjadi lebih luas,”kata Khofifah.

Arsjad  menambahkan,  peningkatan  permintaan  ekspor  saat  ini  merupakan  peluang  emas  yangtidak boleh dilewatkan. “Salah satu kekuatan dan fondasi kita adalah UKM. Untuk membuka akses ke  pasar  bagi  kalangan  UKM,  Kadin  bekerja  sama  dengan  Kemendag  melalui  Indonesian  Trade Promotion  Center  (ITPC)  di  luar  negeri  dengan  mendirikan  Trading  House.  Diharapkan  melalui Inapro  Expo,  kita  dapat  memperluas  akses  pasar  sehingga  semakin  meningkatkan  kesejahteraan UKM,”pungkasnya.[]sp/foto: ist