Mengintip Uang Layak Edar Ramadan dan Lebaran 2024

Jumlah pergerakan masyarakat selama lebaran 2024 diprediksi trennya meningkat dibandingkan tahun lalu. Diperkirakan sebanyak 193,6 juta orang melakukan pergerakan selama mudik  lebaran. Fenomena tersebut menyebabkan peningkatan jumlah uang  layak edar. Berapa besar jumlahnya?

Diperkirakan terjadi peningkatan Uang Layak Edar (ULE) pada momentum Ramadan dan Idulfitri 2024. Bank Indonesia mempersiapkan ULE sebesar Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang Rupiah pada momen Ramadan dan Idulfitri 2024. Jumlah ULE yang disediakan ini  meningkat 4,65% dibandingkan realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp188,8 triliun.

Antisipasi kenaikan jumlah ULE yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 menunjukan adanya tren peningkatan. Adanya tren pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat pesat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Sementara bulan Ramadhan dan puncak Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap Ramadhan tiba, sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia mengeluarkan uang lebih banyak dibanding hari biasa, mulai dari pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, hingga rekreasi.

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat selama Ramadhan turut menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai periode musiman memang menjadi faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Momen Ramadhan dan Lebaran dipandang memberi dampak yang masif pada pertumbuhan ekonomi, di samping hari besar lainnya yaitu pada saat Natal dan Tahun Baru, sebagaimaa dikutip dari antaranews.com 16/3.

Periode Ramadhan tahun ini yang dimulai sejak 12 Maret tetap diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tetap solid. Josua memproyeksikan ekonomi nasional tumbuh pada kisaran 5 persen pada triwulan I dan II 2024.

Selain itu, secara konsisten, perputaran uang juga diprediksi tetap tumbuh positif dari bulan-bulan sebelumnya. Apalagi mengingat masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk membagi-bagikan angpau Lebaran dan sedekah pada saat pulang ke kampung halaman. Belum lagi, belanja masyarakat untuk keperluan makanan serta transportasi mudik selama Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.

Pemerintah telah mengumumkan  pencairan penuh tunjangan hari raya (THR) bagi aparatur sipil negara (ASN) dibayarkan paling cepat 10 hari kerja sebelum Idul Fitri. Selain itu, gaji ke-13 ASN juga dicairkan pada Juni. Tambahan dukungan ini akan menstimulasi belanja masyarakat kelas menengah ke atas.

Belum lagi, karyawan swasta juga akan mendapat THR di samping gaji bulanan. Meski dikenai pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan menggunakan tarif efektif rata-rata, hal ini dinilai tidak menyurutkan daya beli masyarakat secara signifikan.

Itu sebabnya, untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan titik-titik  layanan penukaran uang Rupiah di seluruh wilayah Indonesia. BI juga mengajak masyarakat mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital.

Seluruh rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Ramadan dan Idulfitri dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2024  yang bertema “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah” yang diluncurkan pada 15/3 oleh Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono menyampaikan, BI senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas program SERAMBI setiap tahunnya. Pada tahun ini penguatan program diantaranya penambahan jumlah paket penukaran menjadi maksimal Rp 4 juta, modernisasi armada kas keliling, penambahan fitur pada digitalisasi penukaran melalui QR code pada Aplikasi PINTAR untuk semakin mempermudah masyarakat dalam melakukan penukaran.

Doni P. Joewono menyampaikan,  ke depan tema besar Pengelolaan Uang Rupiah adalah perluasan, pengembangan, serta peningkatan kerja sama antara BI, Bank, PJPUR (Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah), maupun pihak ketiga lainnya guna memastikan ketersediaan uang Rupiah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seiring dengan teknologi PUR yang semakin modern, saat ini BI sedang membangun Sentra Pengolahan Uang (SPU) dan Depot Kas Utama (DKU) dengan teknologi otomasi terkini. Harapannya di tahun 2026, SPU dan DKU akan meningkatkan efisiensi proses bisnis dan akuntabilitas pengelolaan uang Rupiah. Sinergi antara BI, perbankan, Perum PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia, dan APJATIN (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengolahan Uang Tunai Indonesia) diharapkan dapat terus terjalin erat guna memberikan layanan kas prima kepada seluruh masyarakat.

Mulai 15 Maret s.d. 7 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum/foto/1.       instagram.com/bank_indonesia

Terhitung mulai 15 Maret s.d. 7 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh Indonesia dengan lokasi sebagaimana terlampir. BI juga menyediakan opsi layanan penukaran uang Rupiah melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis seperti pasar tradisional dan modern, dan Kas Keliling Susur Sungai di beberapa wilayah.

Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, BI bersama perbankan akan menyediakan Layanan Penukaran Terpadu pada 28 s.d. 31 Maret 2024 di Istora Senayan. Di daerah, hal serupa akan diselenggarakan antara lain di stadion dan alun-alun kota. Sementara itu, mulai  2  s.d. 5 April 2024 Bank Indonesia menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di rest area jalan tol dan hub transportasi seperti pelabuhan dan stasiun kereta. Untuk layanan penukaran uang Rupiah baik melalui kas keliling (kecuali kas keliling Susur Sungai), layanan penukaran terpadu, dan BI peduli mudik, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dulu melalui Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) : https://pintar.bi.go.id.

SERAMBI 2024 juga menjadi momen Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (5J).

Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa. Penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.

Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.[] Yuniman Taqwa/foto utama/ist