Ajak Mahasiswa Perkuat Investasi dan Perdagangan Melalui KEK di Manado

Manado, 30 November 2018, pelakubisnis.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengajak kalangan kampus dan akademisi di Universitas Negeri Manado (Unima) memberikan kontribusinya  bersama-sama pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan potensi daerah. Dengan begitu, KEK dan potensi daerah dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan sektor perdagangan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Ajakan itu disampaikan Karyanto saat memberikan kuliah umum di Unima, Manado, Sulawesi Utara, hari ini, Jumat 30/11.

“Penetapan KEK dimaksudkan untuk mengembangkan ekonomi, investasi, dan perdagangan di daerah tersebut. Sulawesi Utara sudah memiliki KEK Bitung, namun hingga empat tahun berjalan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, saya mengundang dan mengajak civitas akademika Unima untuk mengembangkan KEK Bitung melalui penelitian dan pengkajian dari berbagai sektor serta berperan aktif sebagai agen pemasaran, wirausahawan; serta mengembangkan ekonomi digital dan potensi sumber daya alam dari Sulawesi Utara, seperti industri kopra dan perikanan olahan, sehingga memberikan dampak ekonomi yang besar,” jelas Karyanto.

Keunggulan Bitung adalah sebagai produsen kelapa terbesar di dunia dan produsen perikanan terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Bitung terletak di alur laut kepulauan Indonesia yang dilewati tanker dari Australia Timur dan Asia Timur. “Ini yang memberikan nilai lebih sehingga Bitung ditetapkan menjadi KEK. Ada peluang dan potensi besar yang bisa digarap di Bitung,” ungkap Karyanto.

Kuliah umum kali ini  mengusung tema “Peluang dan Tantangan Kawasan Ekonomi Khusus di Era Industri 4.0”, dinilai Karyanto sangat relevan dengan situasi di Sulawesi Utara yang memiliki KEK Bitung yang dibentuk sejak 2014 lalu.

Di hadapan lebih dari 350 mahasiswa yang hadir, Karyanto menyampaikan, penetapan KEK dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan nasional melalui peningkatan penanaman modal dengan menyiapkan kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis. Hingga saat ini, telah ditetapkan sebanyak 12 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pengembangan KEK dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi sehingga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan, antara lain di sektor industri, pariwisata, dan perdagangan. Adapun sasaran pengembangan KEK, yaitu meningkatkan penanaman modal, mengoptimalisasi kegiatan industri, mempercepat pengembangan daerah, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Karyanto juga menyampaikan, peran Kementerian Perdagangan dalam mendorong KEK yaitu dengan mengintensifkan 44 perwakilan di 30 negara yang menjadi ujung tombak masuknya investasi ke KEK. Selain itu, Kementerian Perdagangan memberikan wewenang kepada administrator KEK untuk menerbitkan perizinan perdagangan luar negeri kepada badan usaha dan pelaku usaha, memberikan wewenang Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) bagi badan usaha dan pelaku usaha yang akan melakukan ekspor, menerbitkan kebijakan post border, serta fasilitasi SKA untuk kemudahan barang masuk dan keluar. Kementerian Perdagangan juga memperkuat dan melakukan integrasi sistem INATRADE pusat dan KEK, termasuk meningkatkan kapasitas kebijakan perdagangan luar negeri.

Karyanto mengharapkan kerjasama antara Kementerian Perdagangan dengan Unima tidak berhenti sampai pelaksaan kuliah umum saja, tetapi dapat berlanjut dengan kajian-kajian terkait KEK Bitung. Memajukan daerah bukan hanya tugas Pemerintah saja, tetapi juga dibantu masyarakat dari segala lapisan, salah satunya kalangan akademisi.

“Sulawesi Utara memiliki potensi yang sangat besar. Dengan memperluas kerja sama Kementerian Perdagangan dan Unima, kita bisa bersama meningkatkan perekonomian daerah, bangsa dan negara. Sumbangsih dari kampus dan peranan cendikiawan sangat dibutuhkan,” tandas Karyanto.

Hal yang sama juga dikemukakan Pembantu Rektor III Unima Sisca Kairupan saat membuka kuliah umum tersebut. “Unima siap mendukung dan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk menyukseskan KEK. Diharapkan kerja sama akan terus berlanjut,” jelasnya.

Sisca juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Perdagangan yang menggelar kuliah umum di Unima dan memberikan manfaat kepada para mahasiswa karena menurutnya kesempatan seperti ini tidak selalu ada.

Selain itu, Karyanto juga mengajak mahasiswa untuk bersama-sama mengelola komoditas lokal andalan Sulawesi Utara dan mengembangkannya menjadi produk bernilai tambah. Salah satunya yaitu kopra. “Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengembangkan kopra menjadi produk bernilai tambah tinggi guna mengangkat potensi daerah,” jelas Karyanto.

Menurut Karyanto, harga komoditas kopra yang saat ini turun bisa membaik jika permintaannya tinggi dan bisa diserap industri di dalam negeri. “Inilah yang menjadi tugas kita bersama bagaimana caranya agar kita bisa membangun industri pengolahan kopra di Bitung sehingga harga kopra bisa membaik. Kalangan akademisi bisa memberikan rekomendasinya untuk mencari solusi ini,” pungkas Karyanto.[] pr/foto ilustrasi: ist