Menko Perekonomian Gelar Diskusi Efisiensi Sistem Logistik Nasiona

Jakarta, 23 Maret 2019, pelakubisnis.com – Pemerintah bersama pelaku usaha bidang logistik mendiskusikan perkembangan sistem logistik nasional, guna mengambil langkah–langkah konkret untuk mendorong volume ekspor. “Kita sudah membangun infrastruktur sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mempermudah arus barang dari desa ke kota agar lebih efisien,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Dialog Sistem Logistik Nasional, pada 21/3.

Menurut Darmin, dengan adanya pembangunan infrastruktur juga berdampak terhadap inflasi yang semakin rendah dan stabil. Dalam empat tahun terakhir angka inflasi di bawah 5%.

“Saya percaya  hal ini ada kaitannya dengan infrastruktur disamping supply, demand, produksi dan konsumsi. Kalau kita amati, sehari – hari di kota besar sudah ada pasar – pasar dengan standard yang lebih baik. Secara keseluruhan, perbaikan ini merupakan perubahan yang berarti yang nantinya akan diikuti juga oleh pasar dari pedesaan,” tambah  Darmin.

Darmin menegaskan, pembangunan infrastruktur tersebut sudah dalam jalur yang benar. Hal ini terbukti dari Indikator Logistics Performance Index (LPI) Indonesia tahun 2018. LPI Indonesia meningkat menjadi urutan 46, naik 17 tingkat dibandingkan tahun 2016 (urutan 63).

“Skor LPI Indonesia meningkat dari 2,98 pada tahun 2016 menjadi 3,15 pada tahun 2018, yang didukung oleh peningkatan skor pada lima komponen yaitu: infrastructure, international shipments, logistics quality and competence, tracking & tracing, dan timeliness. Namun, posisi Indonesia berada di bawah Singapura (7), Thailand (32), Vietnam (39), Malaysia (41),” pungkas Darmin.

Dalam dialog ini pun, pemerintah dan pelaku usaha membahas isu – isu terkini terkait sistem logistik nasional seperti Biaya logistik, ekosistem kolaborasi antar pelaku bisnis, serta transformasi digital di era Revolusi Industri 4.0.

“Saat ini kita juga dihadapkan pada tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi informasi di era Revolusi Industri 4.0. Perkembangan teknologi digital membawa dampak yang luas terhadap perubahan pola dan interaksi sektor bisnis dan perdagangan, serta kepemerintahan.

Di sisi lain, guna menjawab tantangan tersebut dan agar mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0, Menko Darmin menjelaskan, diperlukan Grand DesignSistem Logistik Nasional untuk jangka panjang (25 tahun ke depan).

“Pada saat yang bersamaan kita perlu fokus untuk membangun sistem logistik jangka pendek yang sangat krusial antara lain: (1) Logistik untuk mendorong peningkatan ekspor, (2) Logistik Pangan Daerah yang mengintegrasikan pasar-pasar induk di setiap provinsi, pasar pengumpul di setiap kabupaten/kota dan kecamatan,” jelas Menko Darmin.

Sebagai informasi, upaya memperbaiki sistem logistik ini sebenarnya telah dimulai sejak diterbitkannya Perpres No 26 tahun 2012 tentang cetak biru sistem logistik nasional, sebagai panduan bagi kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dalam membangun sistem logistik  melalui pengembangan 6 (enam) pilarutamayang dilakukan secara terintegrasi dan kolaboratif, meliputi: (i)Infrastruktur Logistik; (ii) Teknologi Informasi dan Komunikasi; (iv)Sumber Daya Manusia; (v) Pelaku Penyedia Jasa Logistik; dan (vi)Harmonisasi Regulasi

Hadir dalam acara ini Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Bambang Adi Winarso, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kemenko Perekonomian Montty Giriana, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Rudy Salahuddin, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Indonesian National Shipowners Association (INSA), serta jajaran tim Sistem Logistik Nasional (Sislognas)

Selain itu juga hadir Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik, Hukum dan Keamanan Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Kepala BP Batam Edy Putra Irawady, jajaran tim Sistem Logistik Nasional (Sislognas), perwakilan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, sekaligus akademisi. []aa/iqb/ekon