Pemerintah Kembangkan Lumbung Pangan Kentang dan Bawang di Humbang Hasundutan

Sumatra Utara, 27 Oktober 2020, pelakubisnis.com – Presiden Joko Widodo mengatakan di Sumatra Utara (Sumut) akan dikembangkan kawasan lumbung pangan (food estate) seluas 30.000 hektare. Kawasan tersebut terletak di berbagai daerah yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

“Di sini ada luas lahan 60.000 hektare, dan yang akan ditanam, yang akan digunakan untuk food estate adalah seluas 30.000 hektare. Ini tersebar, tetapi ini tetap di Provinsi Sumatra Utara,” ujar Presiden  usai meninjau perkembangan pembangunan kawasan lumbung pangan di Humbang Hasundutan, Selasa (27/10) siang.

Lumbung pangan yang tengah dikembangkan tersebut, imbuhnya, akan ditanami komoditas pangan berupa kentang, bawang merah, dan bawang putih. “Insyaallah nanti, ini sudah dimulai penanamannya, akan kita lihat hasilnya kira-kira nanti 2 bulan sampai 2,5 bulan,” ujar Presiden.

Indonesia memiliki dua tempat yang akan dikembangkan menjadi lumbung pangan nasional, yaitu di Sumatra Utara dan Kalimantan Tengah. Berbeda dengan di Sumut, lumbung pangan di Kalimantan Tengah akan ditanami komoditas pangan padi dan singkong. “Sudah dua kali saya ke Kalimantan Tengah, di sana akan di bangun food estate khusus untuk padi dan untuk singkong,” kata Kepala Negara.

Lumbung pangan yang tengah dikembangkan di dua provinsi ini, imbuhnya, akan dijadikan contoh bagi pengembangan di provinsi lain. “Saya rasa, kita ingin melihat model bisnisnya seperti apa, proses bisnis yang akan dilakukan di sini seperti apa. Hitung-hitungannya sudah ada, ini akan menjadi contoh untuk provinsi-provinsi lain yang ingin membuat food estate,” pungkas Presiden.

Presiden Joko juga menyerahkan 22.007 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat, di Stadion Simangaronsang, Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, kepemilikan hak atas tanah wajib dibuktikan dengan sertifikat. “Kalau kita sudah pegang ini (sertifikat), hak hukum kita atas lahan/tanah itu menjadi jelas,” ujar Presiden.

“Hari ini telah diserahkan kurang lebih 20 ribu sertifikat untuk Provinsi Sumatra Utara. Khusus untuk Humbang Hasundutan ada penyerahan sertifikat yang berada di lokasi food estate, di lokasi lumbung pangan, itu ada 87 sertifikat,” ujar Presiden.

Presiden meminta agar para penerima sertifikat menjaga sertifikatnya dengan baik. “Saya minta sertifikat ini disimpan, tapi tolong difotokopi dulu. Kalau yang asli hilang, dengan fotokopi bisa ngurus ke Kantor Pertanahan (BPN),’ ujarnya.

Sertifikat tersebut, imbuhnya, juga bisa dipergunakan sebagai agunan pengajuan kredit modal kerja/usaha ke perbankan. “Kalau sudah dapat modal dari bank, saya titip hati-hati. Dihitung, digunakan yang baik, jangan dipakai untuk beli mobil, jangan dipakai untuk beli sepeda motor. Gunakan semuanya untuk modal usaha, modal investasi,” ujar Presiden mengingatkan.

Dalam kunjungan kerja ke Sumatra Utara, Presiden antara lain didampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi.[]FID/UN/sp/foto BPMI/Setpres