EXCELSO, Coffeeshop Lokal Kualitas Internasional

Dikembangkan dengan sistem franchise membuat kepak sayapnya menjangkau hampir 150 titik di 40 kota besar di Indonesia dan  menempatkan Kafe EXCELSO ke posisi The Best Local Brand Coffeeshop .  Tak pelak, sejumlah penghargaan diraih dan prospek gerai kopi lokal ini semakin moncer!

Sekali langkah, dua keuntungan diraih! Mungkin demikian kalimat yang tepat diperuntukkan bagi brand EXCELSO.  Siapa sangka gerai kopi yang awalnya dibangun sebagai salah satu instrumen pendukung pemasaran  Kopi  premium  ini ternyata sukses mengisi ceruk pasar gerai kopi di tanah air dan meraih banyak prestasi.

Tahun 1991 PT  Santos Jaya Abadi (SJA), produsen merk Kopi Kapal Api melalui anak perusahaannya, PT Excelso Multi Rasa (EMR) melakukan diversifikasi  ke bisnis kafe dengan nama EXCELSO. Kelahiran kafe ini sesungguhnya untuk mendongkrak brand image dari  produk kopi yang baru diciptakan, yakni kopi EXCELSO yang menyasar segmen kelas menengah atas (Kelas B dan B Plus-red). EXCELSO dipasarkan melalui channel-channel distribusi modern seperti supermarket dan melalui kafenya.

EXCELSO Cafe pertama kali dibuka di Mal Plaza Indonesia. Di tempat ini pengunjung dapat menikmati seduhan kopi yang nikmat dari biji kopi pilihan yang langsung digiling dan diseduh. SJA melalui  EXCELSO ingin menepis imej kopi bercampur jagung yang beredar di pasaran. “Waktu itu orang belum familiar dengan coffeeshop,”kata Hasan Sugianto, Franchise Liaison Manager EMR.

Tahun 1993 gerai EXCELSO bertambah 5 gerai. Inovasi terus dilakukan untuk menghasilkan produk makanan dan minuman yang diminati pengunjung. Diakui Hasan, terbukti, dari menu sampai desain gerai dan pelayanan, cukup  menarik perhatian. “Sambutan masyarakat cukup menggembirakan, meski secara keseluruhan tidak terjadi ledakan permintaan. Berikutnya, EMR kembali membuka gerai di Legian, Bali. Setelah itu, dari tahun ke tahun EMR terus memperbanyak gerai,”ungkapnya.

Brand  EXCELSO pun semakin dikenal kalangan penikmat kopi dengan kualitas baik. Bahkan EMR mengusung  champaign yang menyerukan #TheFinestIndonesianCoffee yang mengacu pada produk kopi asli Indonesia yang berkualitas.

Menurut Hasan, lokasi menjadi persyaratan utama dalam membuka kafe. Apalagi  pangsa pasar EXCELSO yang membidik kelas B dan B plus,  menjadi persyaratan utama dalam pemilihan lokasi dan kota yang akan dibuka. “Meski demikian,  ada juga kota yang belum berkembang, tapi sudah ada investor yang berminat membuka kafé di sana. Itu sah-sah saja,”kata professional yang sempat bergabung dengan salah satu master franchise resto pizza di tanah air ini.

Lebih lanjut ditambahkan, mengapa para investor tersebut tertarik menjadi mitra waralaba EXCELSO? Umumnya investor melakukan survei langsung ke gerai-gerai yang ada. “Berdasarkan data dan informasi di lapangan, baru setelah itu mereka tertarik ingin menanamkan investasi untuk menjadi mitra waralaba. Tapi, cukup ketat juga persyaratan menjadi mitra waralaba EXCELSO, terutama dalam hal menentukan lokasi,”jelas Hasan.

Kendati tak mudah mengelola waralaba EXCELSO Cafe, tapi jumlah gerai EXCELSO sampai saat ini hampir 150 gerai yang tersebar di 40 kota besar di Indonesia. “Di tahun 2019 ini kami akan buka gerai di Surabaya dan Jakarta. Daerah lain masih proses survei,” katanya serius sambil menambahkan, ada beberapa daerah bagian timur seperti di Makassar sudah ada empat gerai EXCELSO, lima gerai di Manado dan beberapa daerah lain di Indonesia.

Persisnya tahun 2009 pihak manajemen EMR menawarkan kemitraan franchise. Saat itu banyak permintaan untuk kerjasama franchise. Sementara dari sisi EMR berpikir, sistem ini bisa dijalankan sebagai akselerasi pengembangan EXCELSO Cafe. Sebab, disadari juga oleh pihak EMR, memang  terbilang  sulit juga  melakukan kontrol untuk membuka cabang di banyak daerah bila dikelola sendiri.  “Dengan sistem waralaba dinilai cocok untuk mengembangkan EXCELSO Cafe,”tukasnya.

Sementara,  bila berbicara peminat franchise food and beverage (F&B) masih sangat besar. Menurutnya  setiap bulan mesti ada saja investor yang  tertarik kerjasama waralaba dengan pihaknya. “Mereka biasanya para pelanggan yang sudah melihat langsung gerai EXCELSO. Tak sedikit juga yang tahu pola kemitraan kami ini dari teman-temannya. Ketok tular memang terjadi. Ada juga yang tahu EXCELSO karena searching di internet. Puluhan investor tiap bulan bertanya dan tertarik menjadi mitra waralaba EXCELSO. Tapi, terus terang kami sangat selektif menerima permintaan kemitraan tersebut,”katanya mengulang.

Franchisor EXCELSO ini selektif dalam memilih mitra, terutama dalam hal pemiilihan lokasinya. Dengan investasi milyaran rupiah, menurut Hasan, mitra franchisee akan mendapat pendampingan sejak pra opening, opening hingga proses pengelolaan berjalan.”Seperti gerai di Papua, itu beberapa kali dalam setahun kami kunjungi. Bahkan bila mereka kekurangan orang, kami bisa kirim.  Prinsipnya, kami berikan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi franchisee,” tutur Hasan sambil menambahkan, “Saat ini komposisi gerai franchise kami sudah mencapai 55%, sisanya 45% milik sendiri (own store-red) dan sejak tahun 1999, kami adalah kafe pertama yang mempunyai sertifikat ISO 9001,”.

Tak pelak, sejumlah penghargaan diraih brand kafe local ini. Diantaranya, penghargaan Franchise Top of Mind selama empat kali berturut-turut (2012.2013,2014,2016), Indonesia Best of The Best Quality Service Award 2016, BRI Culinary Award Best Coffee Shop 2017, Indonesia Digital Popular Brand 2017, Franchise Market Leader 2017, Superbrand 2017 dan Indonesia Netizen Brand Choice Award 2018.  

Menyoal prospek bisnis franchise di tahun 2019 ini, Hasan menilai, di kategori F&B, bisnis waralaba pada tahun ini masih cukup tinggi peminatnya. Boleh jadi di awal tahun ini banyak pengusaha yang wait and see. Tapi bila dilihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5,2% masih cukup bagus mengembangkan waralaba, terutama di kategori F&B. Sektor ini kelihatan tak berpengaruh banyak terhadap tensi politik yang belakangan ini terus meningkat menjelang Pemilihan Umum serentak pada 17 April mendatang.

“Kita lihat resto, bukan hanya di kota-kota besar yang berubah, tapi di daerah juga banyak berubah. Itu akan menunjang bisnis, khususnya bisnis kafe yang masih menjanjikan,” kata Hasan  kepada pelakubisnis.com, awal Maret 2019.

Ia  melanjutkan, di kategori  bisnis F&B,  tidak terlalu berimbas terhadap tahun politik beberapa bulan terakhir ini. “Pasalnya, bila kita berbicara gerai kafe, tempat ini ada hubungannya dengan lifestyle. Banyak masyarakat memilih kafe sebagai tempat nongkrong dan berdiskusi. Selama situasi masih kondusif, saya rasa nggak banyak berpengaruh. Dengan kondisi politik saat ini, justru semakin banyak orang yang butuh tempat berdiskusi. Kafe menjadi salah satu pilihan,”papar Hasan.

“Bukan hanya EXCELSO, saya rasa hampir semua mengalami  kondisi  yang sama.  Kalau di luar mereka selama ini memilih kafe untuk hangout dan tempat diskusi,,” kata Hasan seraya menambahkan beberapa tahun terakhir ini gerai-gerai kafe banyak bermunculan, baik kafe lokal maupun kafe internasional. Masing-masing  mempunyai segman pasar tersendiri dan  daya beli masyarakat pun masih cukup tinggi.

Alhasil, EXCELSO yang terus bertumbuh mampu berada pada posisi very proud local brand chainstore coffeeshop   berdampingan dengan chainstore coffeeshop asing yang hadir di pusat-pusat belanja di Indonesia.[]Siti Ruslina